PR BEKASI - Vladimir Putin memamerkan senjata militer tercanggih dan terbaiknya yang dijuluki tank 'Terminator'.
Pasukan Rusia dan Belarusia saat ini terlibat dalam latihan militer besar-besaran di dekat perbatasan Eropa.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa latihan Zapad-2021 ini melibatkan hingga 200.000 personel militer.
Baca Juga: Beri Nama Vladimir Putin ke Anaknya, Pemerintah Swedia Keluarkan Larangan untuk Orang Tua Ini
Di antaranya, ada sekitar 80 pesawat dan helikopter, hingga 15 kapal, serta hampir 300 tank.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express pada Jumat, 17 September 2021, sepanjang latihan, Vladimir Putin dengan bangga memamerkan berbagai persenjataan canggih militer Rusia.
Kemarin, tyro Rusia telah melepaskan salah satu senjata terbaiknya, yaitu tank 'Terminator'.
Baca Juga: Kebiri Kimia Tak Hilangkan Hasrat Seksual, Dokter Rusia Usul Pelaku Pedofil Dihukum Mati
Dikenal sebagai Uran-9, tank tersebut dilengkapi dengan penyembur api Shmel-M.
Selain itu dilengkapi juga dengan senjata berpemandu Ataka dan rudal anti-tank, dan senapan mesin sepanjang 7.62mm.
Mesin seberat 12 ton ini dapat dikendalikan dari jarak jauh dan dapat menghancurkan target sejauh tiga mil.
Baca Juga: Rusia Ingin Pertahankan Hubungan dengan Afghanistan, Vladimir Putin: Semoga Taliban Beradab
Sistem rudal anti-pesawat S-500 Prometheus juga dikerahkan dalam latihan militer.
S-500 adalah sistem rudal permukaan ke udara generasi baru, yang dirancang untuk mencegah dan menghancurkan rudal balistik antarbenua, rudal jelajah hipersonik, dan pesawat terbang.
Senjata ini dimaksudkan untuk menggantikan sistem rudal A-135 dan S-300, dan melengkapi sistem rudal S-400.
Baca Juga: Rusia Sebut Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Kabur dengan 4 Mobil dan Helikopter Penuh Uang
Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov mengkonfirmasi bahwa pengiriman pertama S-500 telah dimulai.
Di sisi lain, adanya Zapad-2021 telah menyebabkan banyak kegelisahan di antara anggota NATO yang berbatasan dengan perbatasan barat Belarus.
Khususnya Estonia, yang telah menyuarakan keprihatinannya bahwa latihan tersebut dapat menandai invasi Rusia dalam waktu dekat.***