Taliban Pecah Padahal Baru Kuasai Afghanistan, 2 Kubu Ribut Gegara Jabatan Kabinet Baru

- 21 September 2021, 09:01 WIB
Taliban terpecah jadi dua kubu, antara kubu Mullah Abdul Ghani Baradar (kiri) dan kubu Khalil al-Rahman Haqqani (kanan).
Taliban terpecah jadi dua kubu, antara kubu Mullah Abdul Ghani Baradar (kiri) dan kubu Khalil al-Rahman Haqqani (kanan). /Kolase foto Reuters dan Tangkapan Layar Headlines 360 News

PR BEKASI - Taliban dilaporkan terpecah menjadi dua kubu lantaran perdebatan soal kursi jabatan kabinet pemerintahan Afghanistan.

Perpecahan di internal Taliban ini terbagi antara kubu Mullah Abdul Ghani Baradar dengan kubu Khalil al-Rahman Haqqani.

Dampak dari perpecahan tersebut meletus pada tanggal 17 September 2021 kemarin dengan adanya peristiwa baku tembak di Istana Presiden di Kabul, Afghanistan.

Baca Juga: Perempuan Lesbian Afghanistan Ini Terpaksa Dandan Seperti Pria, Beberkan Cara Kabur dari Taliban

Kelompok Mullah Abdul Ghani Baradar diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Jaringan Haqqani.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya, perpecahan ini dimulai lantaran adanya perbedan pendapat soal pemegang kursi jabatan pemerintahan Afghanistan.

Mullah Abdul Ghani Baradar adalah tokoh Taliban yang acap kali menggelar dialog damai dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Klaim Alasan Syariah, Taliban Cuma Izinkan Perempuan di Afghanistan Kerja Bersihkan WC

Menurut Baradar, jabatan di kabinet pemerintahan yang baru seharusnya diisi oleh kabinet yang inklusif.

Adapun cakupan kabinet yang inklusif ini adalah para pemimpin yang beragam latar belakang identitas, seperti dari kalangan non-Taliban dan etnis minoritas.

Di sisi lain, Khalil al-Rahman Haqqani menilai kursi pemerintahan kabinet Afghanistan harus diisi oleh Taliban sepenuhnya.

Baca Juga: Kaum LGBT di Afghanistan Ketakutan, Diburu Taliban hingga Terancam Dibunuh

Berdasarkan keterangan informasi yang diperoleh, dampak dari baku tembak ini adalah tewasnya sejumlah pasukan Taliban.

Sementara itu, Mullah Abdul Ghani Baradar dilaporkan tidak terluka akibat dari serangan tersebut.

Baradar dilaporkan telah berangkat ke Kandahar, markas Taliban, untuk bertemu dengan pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada.

Baca Juga: Murid Perempuan di Afghanistan Terancam Putus Sekolah, Akui Was-was dengan Kebijakan Taliban

Sebagai informasi, susunan kabinet Afghanistan yang baru dirilis pada 7 September 2021 lalu tidak mamasukan siapa pun dari luar Taliban

Sekitar 90 persen kursi jabatan pemerintahan jatuh ke tangan etnis Pashtun, etnis mayoritas di kelompok Taliban.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x