Rekan penyelidiknya, David O'Keefe, menambahkan bahwa tidak diragukan lagi bahwa area ini sangat aktif.
Baca Juga: Bandara Kabul Kacau, Taliban Ejek Upaya Barat Atur Penerbangan Evakuasi Warga Afghanistan
Sejarawan militer Martin Morgan, yang juga tampil dalam program tersebut, mengatakan Segitiga Bermuda adalah area di mana terdapat anomali yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu fisika.
Penerbangan 19 berangkat dalam misi pelatihan dari Florida pada 5 Desember 1945, hanya beberapa bulan setelah berakhirnya Perang Dunia 2.
Skuadron tersebut terbang ke arah timur untuk melakukan pengeboman di daerah yang disebut Beting Ayam.
Namun, saat pesawat menuju utara pada perjalanan berikutnya, kru mengalami kesulitan navigasi.
Baca Juga: Pria Ini Nekat Pulang dari Tahiti ke Australia Naik Perahu, Gegara Tak Ada Penerbangan Pesawat
Pemimpin Penerbangan 19, Letnan Charles C. Taylor, melaporkan bahwa kompasnya tidak berfungsi dengan baik.
Komunikasi radio dari penerbangan menunjukkan bahwa saat cuaca datang, Taylor menjadi bingung dengan lokasinya.
Ada ketidaksepakatan di antara kru tentang posisi mereka, dengan Taylor mencoba mengarahkan penerbangan ke timur laut, sementara beberapa pria ingin terbang ke barat.