PR BEKASI - Seruan Korea Selatan untuk mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea, ditanggapi oleh Korea Utara.
Negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un menyebut seruan berakhirnya Perang Korea terlalu Prematur atau terlalu dini.
Korea Utara menyebutnya masih terlalu dini karena tidak ada jaminan bahwa hal itu akan mengarah pada penarikan "kebijakan bermusuhan AS" terhadap Pyongyang, menurut laporan KCNA mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Ri Thae Song.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Selasa mengulangi seruan untuk mengakhiri Perang Korea secara resmi dalam pidatonya di Majelis Umum PBB.
Baca Juga: Korea Utara Cemooh Rudal Milik Korea Selatan: Masih Tahap Bayi, Belum Sempurna
Ia juga mengusulkan agar kedua Korea dengan Amerika Serikat, atau dengan Amerika Serikat dan China, membuat deklarasi semacam itu.
Kedua Korea secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953 mereka berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.
"Tidak ada yang akan berubah selama keadaan politik di sekitar DPRK tetap tidak berubah dan kebijakan permusuhan AS tidak diubah," kata Ri di KCNA, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari AsiaOne dari Reuters, Jumat, 24 September 2021.