PR BEKASI – Seorang ilmuwan terkemuka telah mengungkapkan bahwa kiamat bisa dipicu oleh badai Matahari dahsyat yang mungkin hanya akan diperingatkan oleh para ilmuwan masa depan,
Dari berbagai ancaman kiamat yang dihadapi Bumi dari ruang angkasa, badai Matahari tidak menempati urutan teratas dalam agenda sebagian besar.
Namun, ejeksi energi tinggi dari badai Matahari tersebut berpotensi menyebabkan kehancuran.
Bumi jarang terkena dampaknya, tetapi jejak destruktifnya dapat dilihat di seluruh Tata Surya sehingga para ilmuwan sekarang menyelidiki lebih lanjut.
Baca Juga: Dikaitkan dengan Tanda Kiamat, Genangan Air di Dekat Laut Mati Berubah Warna Jadi Merah Darah
Hal tersebut dikatakan oleh seorang ahli astrofisika, Profesor Michelle Thaller dalam wawancara dengan BigThink.
"Ketika saya mengatakan partikel berenergi tinggi, saya berbicara tentang elektron, proton yang terkadang sebesar inti atom helium,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 24 September 2021.
"Mereka diledakkan melalui Tata Surya kita dengan kecepatan satu juta mil per jam. Kami memiliki angin berenergi sangat tinggi dan itu mengubah planet dan bertanggung jawab atas hilangnya atmosfer Mars dari waktu ke waktu," tambahnya.