Taliban Langgar Janji Terkait Hak Perempuan Afghanistan, PBB: Mimpi Buruk

- 12 Oktober 2021, 12:41 WIB
Sekjen PBB, Antonio Guterres mengecam Taliban yang melanggar janji pada perempuan Afghanistan.
Sekjen PBB, Antonio Guterres mengecam Taliban yang melanggar janji pada perempuan Afghanistan. /REUTERS/Omar Sobhani

PR BEKASI – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres mengecam janji-janji Taliban yang dilanggar kepada perempuan dan anak perempuan Afghanistan.

Dirinya juga mendesak dunia untuk menyuntikkan uang tunai ke Afghanistan untuk mencegah keruntuhan ekonominya.

“Saya sangat khawatir melihat janji yang dibuat untuk perempuan dan anak perempuan Afghanistan oleh Taliban dilanggar,” katanya pada Senin, 11 Oktober 2021 di New York, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Selasa, 12 Oktober 2021.

Baca Juga: Taliban Malah Ajak Internasional Bekerja Sama Seiring Dapat Kecaman Soal Hak Pendidikan Perempuan Afghanistan

Antonio Guterres juga mengimbau Taliban untuk kembali menepati janji dan kewajiban merek di Afghanistan.

“Saya sangat mengimbau Taliban untuk menepati janji mereka kepada perempuan dan anak perempuan dan memenuhi kewajiban mereka di bawah hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional,” tambahnya.

Jutaan perempuan di Afghanistan masih menunggu untuk kembali ke sekolah, sementara Taliban mengizinkan anak laki-laki untuk menghadiri sekolah bulan lalu.

Baca Juga: Lakukan Pertemuan dengan AS, Taliban Minta Pengakuan Internasional dan Diakhirinya Sanksi

Langkah itu telah menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan pendidikan perempuan Afghanistan di bawah Taliban.

Padahal, sebelumnya Taliban telah berjanji untuk menegakkan hak-hak anak perempuan dan perempuan di negara itu ketika mereka mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu.

Pengecualian anak perempuan saat ini telah memperburuk kekhawatiran bahwa Taliban dapat kembali ke kekuasaan garis keras mereka pada 1990-an.

Baca Juga: Viral, Anggota Taliban Nikmati Liburan di Taman Hiburan Kabul Sambil Bawa Senjata

Selama waktu itu, perempuan dan anak perempuan secara hukum dilarang mengenyam pendidikan dan pekerjaan.

Kelompok itu juga telah menunjuk kabinet yang seluruhnya laki-laki, dan mengatakan bahwa perempuan dapat dimasukkan nanti.

Antonio Guterres mengaku khawatir melihat janji dilanggar Taliban dan menambahkan bahwa kesetaraan gender adalah prioritas baginya.

Baca Juga: Rusia Undang Taliban ke Pertemuan Internasional di Moskow, Bantu Afghanistan dari Krisis Kemanusiaan

"Janji yang dilanggar menyebabkan mimpi buruk bagi perempuan dan anak perempuan Afghanistan. Perempuan dan anak perempuan perlu menjadi pusat perhatian," kata Sekjen PBB itu.

Dalam pidatonya, Antonio Guterres juga mendesak masyarakat internasional untuk menyuntikkan likuiditas ke dalam ekonomi Afghanistan untuk menghindari keruntuhan.

“Kita perlu menemukan cara untuk membantu perekonomian bernafas kembal. Dan ini bisa dilakukan tanpa melanggar hukum internasional,” katanya.

Baca Juga: Pertemuan dengan Taliban Digelar di Doha Hari Ini, Pejabat AS Beberkan Agendanya

Pernyataan Sekjen PBB dinilai sangat penting karena negara-negara anggota G20 diperkirakan akan mengadakan sesi luar biasa dalam 24 jam ke depan.

G20 tidak akan benar-benar menyerahkan aset beku Afghanistan dan memberikannya kepada pemerintah Taliban.

PBB sedang mengerjakan rencana berbeda untuk mencoba dan menyuntikkan uang ke dalam ekonomi Afghanistan dengan menggunakan dana perwalian satu dari bank dunia, satu dari Program Pembangunan PBB.

Mereka akan memasukkan uang itu ke dalam dana perwalian itu dan uang itu akan digunakan untuk membayar persediaan vital, digunakan untuk gaji pekerja medis, digunakan untuk guru.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x