Kim Jong Un Desak Para Pejabat Atasi Situasi 'Suram' di Korut, Demi Perbaiki Kehidupan Rakyat

- 12 Oktober 2021, 21:14 WIB
Pimpinan tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un
Pimpinan tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un /KCNA/FILE PHOTO VIA REUTERS

Kemudian pandemi virus corona menyebabkan Korea Utara terpaksa menutup perbatasannya. Kebijakan itu memberikan tekanan ekonomi lebih lanjut bagi Korea Utara, setelah beberapa dekade salah urus dan sanksi atas program senjata nuklir Korea Utara.

Pada pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan beberapa pasokan medis Covid-19 telah tiba di pelabuhan Korea Utara, mengindikasikan bahwa Korut melonggarkan salah satu penutupan perbatasan pandemi paling ketat di dunia paling ketat di dunia untuk menerima bantuan dari luar.

Baca Juga: Kim Jong Un Bangga, Korea Utara Masih Catat Nol Kasus Covid-19 Meski Tak Punya Strategi Khusus

Kim sejauh ini menolak tawaran pemerintah Biden untuk memulai kembali dialog tanpa prasyarat, dengan mengatakan bahwa Washington harus terlebih dahulu meninggalkan “kebijakan bermusuhan”, sebuah istilah yang digunakan Korea Utara untuk merujuk pada sanksi dan latihan militer AS-Korea Selatan.

Namun Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir juga telah memulihkan jalur komunikasi dengan Selatan dan mengatakan pihaknya dapat mengambil langkah lebih lanjut untuk meningkatkan hubungan bilateral jika Seoul meninggalkan “sikap kesepakatan ganda” dan “sudut pandang bermusuhan.”

Analis mengatakan Korea Utara menggunakan keinginan Selatan untuk keterlibatan antar-Korea untuk mendorong irisan antara Washington dan Seoul dan untuk menekan Selatan untuk mengekstrak konsesi dari pemerintahan Biden atas namanya.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x