Ini menambah kasus yang berkembang dari bukti skema Pemerintah China terhadap penyiksaan minoritas Muslim, yang oleh Pemerintah AS disebut sebagai genosida.
Kesaksiannya cocok dengan pernyataan saksi lain yang diberikan oleh Muslim Uighur di seluruh dunia.
Muslim Uighur diketahui merupakan kelompok minoritas China yang populasi terbesarnya terdapat di wilayah Xinjiang.
Wilayah ini terdiri dari beberapa etnis, namun, sekitar 50 persen penduduknya terdiri dari Muslim UIghur yang termasuk dalam kelompok etnis Turki.
Muslim Uighur adalah salah satu dari sejumlah minoritas Muslim yang dianiaya di Xinjiang, termasuk Kazakh, Uzbek, Tajik, Kirgistan, dan Hui.
Baca Juga: AS Ketar-ketir, China Uji Coba Rudal Hipersonik Ruang Angkasa Berkekuatan Super
China mencaplok Xinjiang pada tahun 1949, ketika populasi Muslim Uighur mencapai sekitar 76 persen.
Tetapi ketika etnis Han yang merupakan kelompok etnis utama negara itu pindah ke Xinjiang, Muslim Uighur sekarang mencapai 42 persen dari populasi.
Sebelumnya, Muslim Uighur telah terang-terangan menentang Pemerintah China yang menganggap ketidakpuasan atau kritik sebagai bahaya bagi keamanan negara..