Sikap politisi tersebut ditanggapi dengan kritik dari sekretaris jenderal Serikat Pekerja Bank Nasional Malaysia (NUBE), J Solomon.
Baca Juga: Warga Malaysia Kompak Pasang Bendera Ungu di Depan Rumah setelah Fenomena Bendera Putih, Ada Apa?
Dirinya melabeli pernyataan Menteri Kesehatan Malaysia tersebut sebagai gangsterisme terhadap warga.
“Tindakan itu adalah diskriminasi langsung serta intimidasi dan eksploitasi martabat warga negara yang tidak ingin mendapatkan vaksinasi,” katanya.
Dia juga dilaporkan mengatakan bahwa memaksakan kelompok anti-vaksin menerima vaksinasi sama saja dengan penganiayaan.
Pemimpin Oposisi, Anwar Ibrahim juga mempertimbangkan masalah ini dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan keras Khairy Jamaluddin dan melabeli metodenya sebagai tindakan sombong.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Malaysia Menyasar Warga Usia Remaja, Direcoki Beredarnya Berita Hoaks
Anwar Ibrahim dilaporkan mendesak untuk menggunakan argumen ilmiah untuk meyakinkan mereka yang menolak untuk mendapatkan vaksinasi.
Menyusul ancaman Menteri Kesehatan Malaysia, Wakil Menteri Kesehatan Noor Azmi Ghazali menyatakan bahwa kementeriannya siap untuk bertemu dengan kelompok anti-vaksin dan memberi mereka fakta dan informasi berdasarkan studi klinis.
“Saya menyarankan agar kelompok anti-vaksin bertemu kami untuk melakukan diskusi jujur. dan saya berharap Menteri Kesehatan Malaysia dapat turut serta dalam diskusi itu,” katanya.