PR BEKASI - Taliban berhasil menguasai Afghanistan pada Agustus lalu.
Bangkitnya Taliban ini menandai babak baru Afghanistan usai kelompok militan itu digulingkan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) pada 2001 lalu.
Kendati demikian, rezim Taliban dipastikan tidak mendapatkan akses ke dalam aset Afghanistan di bank sentral.
Pasalnya, sebagian besar aset Afghanistan yang bernilai miliar dolar ini dipegang oleh AS.
AS berdalih, hal tersebut dilakukan sebagai sanksi terhadap Taliban.
"Kami percaya bahwa penting bagi kami untuk mempertahankan sanksi terhadap Taliban," kata Wakil Menteri Keuangan AS, Wally Adeyemo dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari TRT World pada Rabu, 20 Oktober 2021.
Baca Juga: Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kembali Sekolah Dalam Waktu Dekat
"Tetapi pada saat yang sama, berusaha mencari cara untuk memberi bantuan kemanusiaan yang sah kepada rakyat Afghanistan. Itulah tepatnya yang kami lakukan," sambungnya.