Kerajaan Dadan dan Lihyan di Arab Saudi Ditemukan, Tim Arkeolog Pecahkan Misteri Peradaban Kuno

- 6 November 2021, 17:31 WIB
Arkeolog dari Arab Saudi dan Prancis menemukan sisa-sisa kerajaan Dadan dan Lihyan kuno yang telah lama terlupakan.
Arkeolog dari Arab Saudi dan Prancis menemukan sisa-sisa kerajaan Dadan dan Lihyan kuno yang telah lama terlupakan. /REUTERS/Ahmed Yosri

PR BEKASI - Sebuah tim Arkeolog dari Arab Saudi dan Prancis menemukan sisa-sisa kerajaan Dadan dan Lihyan kuno yang telah lama terlupakan.

Sisa-sisa kerajaan tersebut ditemukan di tengah gurun gersang dan pegunungan Al-Ula di barat laut Arab Saudi.

Al-Ula merupakan salah satu tempat wisata unggulan di Arab Saudi sejak 2019, yang dikenal dengan makam megah Madain Saleh.

Baca Juga: Penerbangan Israel Mendarat di Arab Saudi untuk Pertama Kalinya, Normalisasi Hubungan di Depan Mata

Sebuah kota yang berusia 2.000 tahun, diukir di bebatuan oleh orang Nabatean, yaitu orang-orang Arab pra-Islam yang juga membangun Petra di negara Yordania.

Arkeolog tersebut fokus pada penggalian pada lima situs terdekat yang terkait dengan peradaban Dadanite dan Lihyanite.

Kekuatan regional penting yang berkembang selama 2.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Dituduh Psikopat, Disebut Ingin Bunuh Raja Abdullah Agar sang Ayah Naik Takhta

"Ini adalah proyek yang benar-benar mencoba untuk membuka misteri peradaban ini," kata Abdulrahman Al-Sohaibani, yang memimpin misi arkeologi Dadan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 6 November 2021.

Menurut Komisi Kerajaan, Dadan disebutkan dalam Perjanjian Lama, dan kerajaan Lihyanite merupakan salah satu yang terbesar pada masanya.

Membentang dari Madinah di selatan hingga Aqaba di utara di Yordania modern. Mencakup sekitar 900 tahun hingga 100 M.

Baca Juga: AS: Kemungkinan Besar Arab Saudi Tandatangani Normalisasi Hubungan dengan Israel

Kerajaan-kerajaan itu mengendalikan rute perdagangan penting tetapi sangat sedikit yang diketahui tentang mereka.

Tim arkeolog berharap dapat belajar lebih banyak tentang ritual ibadah, kehidupan sosial dan ekonomi mereka.

"Penggalian sebelumnya terbatas pada area cagar alam utama," kata Jerome Rohmer, seorang peneliti di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis.

Baca Juga: Mike Pompeo: Arab Saudi Minta Bantuan AS untuk Segera Lakukan Normalisasi Hubungan dengan Israel

"Kami hanya ingin memiliki gambaran yang komprehensif tentang kronologi situs, tata letak situs, budaya materialnya, ekonominya," tambah Rohmer.

"Ini adalah proyek komprehensif di mana kami pada dasarnya mencoba menjawab semua pertanyaan ini," katanya.

Dalam dorongan Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengubah ekonomi dan masyarakat Arab Saudi, kota Al-Ula menjadi terkenal.

Baca Juga: Arab Saudi Longgarkan Pembatasan Covid-19, Izinkan Kapasitas Penuh di Dua Masjid Suci

Arab Saudi juga mengandalkan pariwisata, dengan mencoba membuka diri kepada dunia dan mendiversifikasi ekonominya jauh dari minyak.

Pembangunan Al-Ula merupakan bagian dari upaya melestarikan situs warisan pra-Islam untuk menarik wisatawan non-Muslim dan memperkuat identitas nasional.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x