PR BEKASI – Seorang anggota DPR Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Lauren Boebert dikabarkan menolak menyampaikan permintaan maaf setelah dirinya menghina seorang anggota DPR AS Muslim dengan sebutan teroris.
Diketahui, anggota DPR AS yang mendapatkan serangan Islamofobia tersebut adalah Ilhan Omar dari Partai Demokrat.
Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter minggu lalu, Lauren Boebert menyebut Ilhan Omar sebagai anggota "Pasukan Jihad Teroris"
Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Kenapa Pita Merah Jadi Lambang HIV AIDS?
Dirinya juga mengklaim bahwa seorang perwira Polisi Capitol mengira Ilhan Omar adalah seorang teroris dalam sebuah pertemuan di lift di Capitol Hill.
Pernyataan Lauren Boebert tersebut mendapatkan kecaman baik dari anggota DPR AS dari Partai Demokrat maupun Partai Republik sendiri.
Pada Sabtu, 27 November 2021 lalu, dirinya kemudian menuliskan permintaan maaf di Twitter pribadinya terhadap umat Muslim yang dirugikan atas perbuatannya tersebut dan telah menghubungi Ilhan Omar.
Baca Juga: Bintang Manchester United Edinson Cavani Bakal Pindah ke Barcelona pada Januari 2022
Namun, panggilan itu tidak berjalan dengan baik setelah Ilhan Omar memilih menutup telepon pada Lauren Boebert setelah dirinya menolak untuk membuat permintaan maaf publik kepadanya.