PR BEKASI – Mantan anggota tentara Israel (IDF) mulai membuka suara terkait kekejaman yang dilakukan pada warga Palestina.
Mayoritas dari IDF mengaku kecewa karena telah melakukan pembantaian terhadap warga Palestina.
Salah satu mantan tentara IDF yang menyesali tindakan pembantaian tersebut adalah seorang mantan pilot Angkatan udara Israel, Yonathan Saphira.
Pria yang diberhentikan dari IDF pada 2003 lalu tersebut mengungkap pemerintah dan pemimpin militer Israel sebagai penjahat perang.
Baca Juga: Andin Diculik, Irvan Berang Bukan Kepalang pada Iqbal, Bocoran Ikatan Cinta 6 Desember 2021
"Saya menyadari selama Intifadah kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari TRT World, Senin, 6 Desember 2021.
“Kami meneror jutaan penduduk Palestina dan ketika saya menyadari itu, saya memutuskan untuk tidak pergi begitu saja, tetapi juga mengajak pilot lain secara terbuka untuk menolak ikut andil dalam kejahatan ini," ujarnya menambahkan.
Yonathan Saphira menambahkan, para tentara Israel juga menggunakan anak-anak Palestina sebagai tameng hidup pada saat menjinakkan bom.
“Penjinak bom meminta saya untuk membawa beberapa anak Palestina dari rumah mereka, lalu mereka ditempatkan di depan bom yang sedang dijinakan untuk menjadi tameng pelindung kami,” katanya.