Network
PR BEKASI - Kenapa setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai Hari Hak Asasi Manusia Sedunia atau Hari HAM Sedunia?
Seperti yang diketahui, Hari HAM Sedunia jatuh pada tanggal 10 Desember setiap tahunnya.
Namun penetapan tanggal 10 Desember sebagai Hari HAM Sedunia ini ternyata melalui perjalanan yang cukup panjang.
Baca Juga: Peringati Hari HAM 2020, Jokowi Dorong Semua Pihak Perkuat Pemenuhan Hak Asasi
Dilansir dari PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman ham.go.id, Hari HAM Sedunia ternyata berawal dari kekejaman Perang Dunia ke-2 yang berlangsung pada 1939 hingga 1945.
Kekejaman tersebut merupakan bagian dari sejarah yang memberikan pelajaran penting bagi masyarakat dunia.
Sehingga agar tragedi tersebut tidak terulang kembali, akhirnya terbentuklah Majelis Umum PBB dengan menyepakati Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Baca Juga: AS Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing karena HAM, China Tak Terima
Di tahun 1947, anggota Komisi Umum PBB pun merumuskan draft awal DUHAM.
Setahun kemudian tepatnya pada 10 Desember 1948 DUHAM diadopsi oleh Majelis Umum PBB.
Kemudian pada 10 Desember 1950, Majelis Umum PBB akhirnya menerbitkan resolusi 423 yang berisi himbauan, dimana semua anggota dan organisasi PBB untuk setiap tahunnya mengingat bahwa 10 Desember sebagai Hari HAM Internasional.
Baca Juga: Kelompok HAM: 1.149 Anak Palestina di Bawah Umur Ditahan dan Disiksa Israel Tahun Ini
Momentum inilah yang menjadikan pertama kalinya diperingati sebagai Hari HAM Sedunia.
Oleh karena itu, masyarakat dunia akan memperingati bahwa setiap 10 Desember sebagai Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia.
Dan perlu diketahui, ketika Majelis Umum PBB mengadopsi deklarasi yang terdiri atas bagian pembukaan dan 30 pasal yang mengatur tentang HAM, sebanyak 48 dari 58 negara anggota PBB menyatakan dukungan, 8 abstain, dan 2 tidak ikut voting.
Demikianlah sejarah Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 Desember.***
