PR BEKASI – Pengadilan tinggi Swiss baru-baru ini telah melegalkan pengoperasian mesin bunuh diri.
Mesin bunuh diri yang menyerupai peti mati tersebut dipercaya dapat membuat penggunanya yang bunuh diri mengalami kematian yang relatif tidak menyakitkan dan damai dalam waktu kurang dari semenit.
Menurut pembuat mesin bunuh diri tersebut, kematian terjadi melalui hipoksia dan hipokapnia dengan mengurangi oksigen ke tingkat kritis di dalam mesin yang akan menyebabkan orang yang di dalamnya menjadi sesak nafas.
Mesin bunuh diri yang dinamai “Sarco” tersebut diketahui dapat dioperasikan dari dalam, bahkan dengan berkedip jika orang yang menggunakannya menderita kelumpuhan.
Hal tersebut dikatakan oleh Dr Philip Nitschke, direktur organisasi nirlaba Exit Internasional yang juga dikenal sebagai “Dr Death” yang merupakan otak dari pembuatan mesin bunuh diri tersebut.
“Mesin itu dapat dibawa ke berbagai lokasi yang digunakan penggunanya yang kemudian dapat juga berfungsi sebagai peti mati,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari India Today, Selasa, 14 Desember 2021.
Menurut Exit Internasional yang telah mengembangkan mesin bunuh diri tersebut, sekitar 1.300 orang Swiss telah meninggal karena bunuh diri tahun lalu.