PR BEKASI – Baru-baru ini, warga Arab Saudi dihebohkan dengan kemunculan pohon Natal yang beberapa di antaranya dihargai sekitar 3.000 dolar yang tersebar di seluruh Kerajaan.
Hal tersebut dikarenakan pihak Kerajaan di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah melegalkan perayaan hari besar tersebut untuk para ekspatriat yang bekerja di sana sejak tahun lalu, salah satunya perayaan Natal.
Di masa lalu, pihak Kerajaan Arab Saudi melarang adanya atribut Natal di wilayah Arab Saudi.
Sehingga, adanya pohon Natal di seluruh Kerajaan Arab Saudi menjadi sorotan.
Baca Juga: Siap Capai Normalisasi Hubungan dengan Israel, Arab Saudi Minta Syarat Palestina Merdeka
“Sekarang, keceriaan Natal merayap ke Arab Saudi karena pembatasan sosial dilonggarkan di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman,” tulis Wall Street Journal, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari TRT World, Sabtu, 25 Desember 2021.
“Dia ingin warga Arab Saudi bersenang-senang dan menghabiskan lebih banyak uang di rumah dan membutuhkan orang asing untuk menikmati tinggal di sini cukup untuk tinggal dan membantu membangun industri baru yang tidak terkait. untuk minyak," tambahnya.
Menurut laporan, berbagai supermarket di Arab Saudi sekarang penuh dengan pohon Natal, beberapa di antaranya sangat mahal, dan barang-barang obral lainnya yang terkait dengan Natal karena polisi agama negara itu menghindari pembeli Natal.