PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui ada kesalahan dalam menilai risiko virus corona jenis baru, 2019-nCoV, yang berasal dari Tiongkok pada Senin, 27 Januari 2020.
WHO kini menyatakan risiko global dari virus mematikan tersebut tinggi. Data terkini dari wabah virus asal Wuhan itu sudah merenggut 82 nyawa dan lebih dari 2.700 orang lainnya di Tiongkok terinfeksi.
Kesalahan tersebut ditemukan dalam catatan kaki pada laporan Kamis, Jumat, dan Sabtu lalu.
Baca Juga: Hari Terakhir Layanan Jemput Bola Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Catat Tempat dan Persyaratannya
WHO menilai bahwa risiko global akibat virus Corona itu masih moderat. Laporan tiga hari itu salah karena mengatakan risiko global dari '2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV' moderat.
Sedangkan, pada Minggu malam, dalam laporan situasi, badan PBB yang berbasis di Jenewa tersebut mengatakan bahwa risiko yang disebabkan virus corona sangat tinggi di Tiongkok.
Juru bicara WHO, Fadela Chaib hanya mengatakan bahwa itu adalah kesalahan dalam susunan kata. Namun, koreksi penilaian risiko global bukan berarti keadaan darurat kesehatan internasional telah diumumkan.
Pada Kamis lalu, WHO berhenti menyatakan virus Corona baru sebagai ‘darurat kesehatan masyarakat’ yang menjadi perhatian internasional. Itu merupakan suatu penunjukan langka yang hanya digunakan untuk wabah terburuk yang akan memicu tindakan global.