Adapun aksi demonstrasi tersebut mengecam serangan roket balasan Iran ke Pangkalan AS yang berada di Irak justru menjatuhkan pesawat maskapai sipil milik Ukraina.
Baca Juga: Omnibus Law RUU Cipta Kerja Hapuskan Pesangon dan Picu Kelangkaan Karyawan Tetap
Selain itu, para demonstran juga menuntut sang Pemimpin Agung Iran Hassan Rouhani untuk turun dari tahtanya.
Laporan terbaru yang dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters dalam sebuah pernyataan Pemimpin Agung Iran Hassan Rouhani mengatakan negaranya tidak akan menyerah terhadap tekanan maksimal yang dilakukan oleh AS.
"Iran tidak akan pernah bernegosiasi di bawah tekanan, kami tidak akan pernah menyerah pada tekanan Amerika dan kami tidak akan bernegosiasi dari posisi yang lemah," ujarnya dalam sebuah konferensi pers yang dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters.
Baca Juga: Diduga Depresi, Presenter Love Island Caroline Flack Ditemukan Tewas
Rouhani menilai tekanan maksimum yang dilakukan oleh negeri paman sam itu akan gagal.
"Tekanan maksimum Amerika terhadap Iran akan gagal, musuh kita (Amerika Serikat red.) sangat menyadari bahwa tekanan mereka tidak efisien," terangnya.
"Mengamankan perdamaian dan stabilitas di wilayah sensitif Timur Tengah dan di Teluk Persia tidak mungkin tanpa bantuan Iran, beberapa negara telah mengirimkan pesan kepada kami (dari Arab Saudi red.), kami tidak memiliki masalah dengan Arab Saudi yang tidak dapat diselesaikan," jelasnya.