PIKIRAN RAKYAT - Ketegangan di tanah Afganistan akibat perang yang dilakoni Amerika Serikat (AS) dan Taliban sejak tahun 2001 masih terjai hingga saat ini.
Meski telah beberapa kali mengadakan negosiasi perdamaian, kedua pihak masih tidak bersepakat mengenai syarat-syarat damai yang diinginkan.
Kini, titik terang perdamaian AS dan Taliban mulai muncul sejak kedua belah pihak setuju untuk berdamai dengan satu syarat.
Baca Juga: Mengenal Depresi hingga Skizofernia, Simak 5 Film tentang Kesehatan Mental
Dikutip dari The Washington Post oleh pikiranrakyat-bekasi.com, AS akan menandatangani perjanjian perdamaian pada tanggal 29 Februari 2020 jika semua pihak menghentikan tindak kekerasan di Afganistan sampai seminggu ke depan.
Keterangan itu disampaikan oleh Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
Di hari yang sama, Taliban juga membuat pernyataan bahwa mereka setuju untuk menandatangani perjanjian tersebut.
Baca Juga: “The Batman” Tonjolkan Aspek Detektifnya, Mungkinkah Bertemu Joker?
“Negosiator AS di Doha telah bersetuju dengan Taliban tentang pengurangan tindak kekerasan yang menyeluruh di Afganistan, setelah terjadi pemahaman bersama, penandatanganan perjanjian perdamaian AS-Taliban diharapkan akan dapat dilaksanakan," ujar Pompeo pada hari Jumat, 21 Februari 2020.
"Kami bersiap-siap untuk penandatanganan pada tanggal 29 Februari,” terangnya.