Mengenal Lassa Fever, Virus yang hingga Kini Masih Melanda Nigeria dan Sekitarnya

- 23 Februari 2020, 14:44 WIB
Tikus multimammate yang telah terinfeksi virus lassa fever tidak menjadi sakit tetapi dapat menularkan virus dalam urin dan tinja mereka saat terjadi interaksi dengan manusia
Tikus multimammate yang telah terinfeksi virus lassa fever tidak menjadi sakit tetapi dapat menularkan virus dalam urin dan tinja mereka saat terjadi interaksi dengan manusia /Center for Disease Control and Prevention US Department of Health & Human Services

PIKIRAN RAKYAT - Lassa Fever merupakan penyakit yang berasal dari hewan pengerat bersifat zoonosis.

Saat ini telah menjadi ancaman mematikan bagi negara di kawasan Afrika Barat seperti Nigeria, Ghana, Mali, Sierra dan Leone.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Center for Disease Control and Prevention US Department of Health & Human Services lassa fever merupakan penyakit zoonosis. Lassa fever berasal dari hewan pengerat yang disebut tikus multimammate (Mastomys natalensis).

Baca Juga: 4 Bahan Alami Atasi Rambut Bercabang

Virus penyebab penyakit lassa fever adalah lassa virus (LASV) atau virus lassa yang merupakan golongan arbovirus dengan genus arenavirus dan family arenaviridae.

Tikus multimammate yang telah terinfeksi virus lassa fever tidak menjadi sakit tetapi dapat menularkan virus dalam urin dan tinja mereka saat terjadi interaksi dengan manusia.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Kementerian Kesehatan RI menyebut sekitar 80 persen orang yang terinfeksi virus ini tidak memperlihatkan gejala. 1 dari 5 orang yang terinfeksi kasus ini menyebabkan fungsi hati, limpa dan ginjalnya terganggu.

Baca Juga: Otoritas Oman Imbau Warganya Tidak Bepergian ke Sejumlah Negara yang Dilanda Virus Corona

Virus lassa dapat menginfeksi hampir setiap jaringan dalam tubuh manusia seperti mukosa, usus, paru-paru dan sistem urin yang kemudian berkembang ke sistem vaskular.

Masa inkubasi lassa fever sekitar 6 sampai 21 hari. Gejala yang timbul biasanya bertahap dimulai dengan demam, kelemahan umum, dan malaise. Setelah itu disusul gejala berupa sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, nyeri dada, mual, muntah, diare, batuk disertai sakit perut.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x