Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir telah mengimplementasikan serangkaian reformasi sosial dan ekonomi, yang diperjuangkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), termasuk memberi perempuan hak untuk mengemudi dan membuka kerajaan konservatif untuk hiburan dan pariwisata.
Reformasi, bagaimanapun, telah disertai dengan penindasan yang mendalam pada kritik pemerintah, termasuk penahanan aktivis hak-hak perempuan terkemuka termasuk Loujain al-Halthloul, dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh agen Saudi di konsulat negara di Istanbul pada tahun 2018.
Amnesty International menggambarkan catatan hak asasi manusia Arab Saudi sebagai ‘kepalang’, dan menambahkan negara itu dalam cengkeraman tindakan keras terhadap kritik terhadap pemerintah.***