PIKIRAN RAKYAT - Seorang pria telah meninggal dan seorang wanita berada dalam kondisi kritis setelah menelan bahan kimia yang mengandung klorokuin yang telah dipromosikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai pengobatan Virus Corona meskipun ada peringatan dari pejabat kesehatan bahwa belum terbukti mengobati pandemi tersebut.
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Independent Rabu, 25 Maret 2020 sistem kesehatan Banner di Arizona, melaporkan bahwa seorang pria dan seorang wanita, pasangan berusia 60-an, telah menelan klorokuin fosfat, pembersih akuarium yang umum, 30 menit sebelum dirawat di rumah sakit.
Dr Daniel Brooks Direktur Medis Banner Poison and Drug Information Center mengatakan terdapat sejumlah obat yang memiliki potensi untuk menyembuhkan pandemi virus corona, namun diantara penemuan obat tersebut belum dipastikan secara ilmu medis.
Baca Juga: Cek Fakta : Beredar Kabar Obat Avigan yang Dipesan Jokowi Bisa Membunuh Janin, Simak Faktanya
“Mengingat ketidakpastian di sekitar COVID-19, kami memahami bahwa orang-orang berusaha menemukan cara baru untuk mencegah atau mengobati virus ini, tetapi mengobati sendiri bukanlah cara untuk mengambil langkah itu," katanya.
"Hal terakhir yang kita inginkan saat ini adalah membanjiri unit gawat darurat kita dengan pasien yang percaya mereka menemukan solusi yang kabur dan berisiko yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka," ujar Brooks.
Hydroxychloroquine atau yang lebih dikenal dengan Klorokuin, disetujui oleh farmasi dapat diresepkan sebagai obat antimalaria dengan berbagai nama merek, dan beberapa peneliti sedang menguji keefektifannya dalam mengobati virus corona.
Baca Juga: Usai Meninggalnya Guru Besar UGM Akibat Corona, Dinkes Lakukan Pengawasan Ketat di Lingkungan Kampus
Tidak ada obat yang terbukti untuk mengobati virus corona dan vaksin direncanakan baru rampung beberapa bulan mendatang.
Tetapi Trump itu telah berulang kali menyarankan bahwa obat itu adalah "pengubah permainan" melawan virus corona sementara anggota pemerintahannya sendiri telah menjatuhkan pernyataan itu.