Sejumlah Buruh Terpaksa Berjalan Kaki Sejauh Jakarta-Merak saat Lockdown di India

- 25 Maret 2020, 21:21 WIB
KELOMPOK pekerja itu berjalan dengan susah payah, membawa tas, pakaian, air, dan beberapa makanan ringan.*
KELOMPOK pekerja itu berjalan dengan susah payah, membawa tas, pakaian, air, dan beberapa makanan ringan.* /NDTV/

Baca Juga: RS Hasan Sadikin Gelar Rapid Test Covid-19 bagi Tenaga Kesehatan 

"Tetapi bagaimana saya bisa tetap tinggal? Saya bekerja di perusahaan fabrikasi baja di Unnao. Saya tinggal di mana pun mereka menempatkan kami.

"Tadi malam manajemen meminta saya untuk mengosongkan. Mereka mengatakan kami tidak bisa tinggal di sini. Jadi, pilihan apa yang saya miliki selain pulanglah.

"Tidak ada transportasi. Jadi beberapa dari kami, dari desa yang sama, memutuskan untuk berjalan kaki," kata Awadhesh kepada NDTV.

Penguncian yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memeriksa penyebaran virus corona telah meninggalkan lakhs di sektor yang tidak terorganisir tanpa tempat tinggal, transportasi, atau sarana untuk mendapatkan.

Baca Juga: Pertanyaan Terjawab, Jokowi Beberkan Alasan Tidak Lakukan Lockdown di Indonesia 

Pemerintah telah berjanji bahwa tidak ada yang akan kelaparan, tetapi para pekerja migran ini dibiarkan tanpa tempat tinggal, dalam semalam.

Rajmal, berusia 50-an, juga berada di dalam grup mengatakan, "Ada beberapa makanan di desa kami, tetapi penghasilan saya yang membuat keluarga saya tetap hidup.

"Saya telah mendengar tentang rencana pembayaran Rs 1.000 bulanan pemerintah UP untuk orang-orang seperti saya, tetapi saya tidak terdaftar di mana pun. Tidak ada yang datang kepada saya. Itu terlihat suram bagi orang-orang seperti kita," kata Rajmal.

Kelompok kemudian berjalan dengan susah payah, membawa tas dengan pakaian, air dan beberapa biskuit. Handuk melilit kepala mereka sebagai perlindungan dari sinar matahari.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x