Setelah 34 Tahun, Ledakan Kembali Terjadi di Chernobyl dan Bakar Lahan hingga 250 Hektare

- 7 April 2020, 07:38 WIB
ILUSTRASI KEBAKARAN | Pesawat Lionair yang meledak di Filipina mengangkut tenaga medis serta pasien yang berasal dari Kanada.
ILUSTRASI KEBAKARAN | Pesawat Lionair yang meledak di Filipina mengangkut tenaga medis serta pasien yang berasal dari Kanada. /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT – Sebuah ledakan kembali terjadi hingga menyebabkan kebakaran hutan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir di kota yang tak banyak dihuni yakni Kota Chernobyl, Ukraina pada Sabtu malam waktu setempat.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Aljazeera kebakaran hebat tersebut menghanguskan lebih dari 250 hektare dan terus berlangsung hingga Minggu, 5 April 2020 malam.

Pemerintah Ukraina telah melaporkan lonjakan radiasi yang meningkat tajam hingga 16 kali lipat di atas batas normal.

Baca Juga: Ibunda Pep Guardiola Meninggal Dunia, Sejumlah Klub Ucapkan Rasa Belasungkawa

“Insiden buruk baru saja terjadi di negara kami, kini terjadi lonjakan radiasi yang sangat tinggi terutama di titik terjadinya kebakaran,” tutur Kepala Layanan Inspeksi Ekologi Ukraina Yegor Firsov seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Aljazeera.

Firsov juga menyebut sebanyak 100 petugas pemadam kebakaran telah diturunkan untuk menjinakan api yang melahap kawasan hutan yang berdekatan dengan pusat pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl.

Meskipun tidak banyak warga yang tinggal di Chernobyl namun sekitar 200 orang yang kini menetap di wilayah tersebut mengaku sangat terganggu dan membahayakan keselamatan mereka.

Baca Juga: Presiden FIGC: Serie A Akan Dilanjutkan, Jika Tidak Banyak Gugatan Hukum

Hampir 34 tahun lalu terjadi insiden ledakan nuklir terburuk sepanjang sejarah di wilayah yang sama dan hingga kini disebut “Bencana Chernobyl”.

Pada 26 April 1986 silam, reaktor nomor 4 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl meledak hingga mengakibatkan isotop radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke seluruh kawasan yang saat itu masih menjadi bagian Uni Soviet dan sebagian wilayah Eropa.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x