24 Dokter Meninggal Akibat Virus Corona, Indonesia Hadapi Kritik Dunia

- 7 April 2020, 10:15 WIB
ILUSTRASI suasana tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19.*
ILUSTRASI suasana tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19.* //PIXABAY/

Kurangnya APD bagi para petugas kesehatan di Indonesia bahkan menyebabkan beberapa di antaranya untuk menggunakan jas hujan sebagai penggantinya dan masker buatan sendiri.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Tips Belanja Makanan yang Efektif dan Sehat

Kurangnya APD terutama masker medis, terjadi akibat panic buying oleh masyarakat dan penimbunan masker oleh oknum tak bertanggung jawab.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa APD telah dibagikan ke berbagai daerah di Indonesia dan akan dipantau oleh pemerintah setempat hingga sampai ke rumah sakit yang membutuhkan.

Selain kekhawatiran atas kurangnya APD, sistem kesehatan Indonesia juga dihantui oleh lambatnya pengujian virus corona setiap harinya.

Baca Juga: Setelah 34 Tahun, Ledakan Kembali Terjadi di Chernobyl dan Bakar Lahan hingga 250 Hektar

Kontroversi sistem kesehatan Indonesia di mata dunia sudah mulai muncul ketika sebuah studi tentang prediksi penyebaran virus Corona di Indonesia dari Harvard didebat oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Penelitian tersebut berisi tentang dugaan Prof. Marc Lipsitch yang menyatakan bahwa virus corona seharusnya sudah masuk ke Indonesia sejak Bulan Februari.

Terawan lalu meminta Lipsitch untuk membuktikan perkataannya dengan mendatangi langsung laboratorium kesehatan Indonesia yang sudah diakui oleh WHO.

Baca Juga: Ibunda Pep Guardiola Meninggal Dunia, Sejumlah Klub Ucapkan Rasa Belasungkawa

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x