Babak Baru, Tidak Ada Kematian Akibat Corona di Tiongkok dalam 24 Jam Terakhir

- 9 April 2020, 14:06 WIB
WARGA Tiongkok diwajibkan mengenakan masker sejak awal tahun 2020 saat virus corona merebak di negara tersebut.*
WARGA Tiongkok diwajibkan mengenakan masker sejak awal tahun 2020 saat virus corona merebak di negara tersebut.* /Radio France International/

Baca Juga: Mengenang Glenn Fredly, Sosok Salah Satu Musisi yang Gemar Berinvestasi 

Satu-satunya yang kini dikhawatirkan Tiongkok adalah risiko gelombang infeksi kedua yang merupakan imported case atau warga negara asing.

Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, Pemerintah Tiongkok telah menerapkan kebijakan dengan mengetatkan kedatangan warga negara asing yang datang ke negaranya.

Pemerintah Tiongkok memberlakukan kebijakan tersebut untuk kedatangan dari Amerika Serikat, Italia, dan Iran dengan membuat pernyataan seperti surat keterangan sehat serta memberikan transparansi riwayat perjalanan mereka jika hendak berkunjung ke negaranya.

Namun Presien Amerika Serikat Donald Trump tetap tidak bercaya dan menuding Pemerintah Tiongkok memalsukan data yang sebenenarnya.

Baca Juga: Renjana, Pesan Aura Kasih untuk Lepas Kepergian Glenn Fredly 

Tudingan Trump tersebut karena bertolak belakang dengan kondisi di Amerika Serikat yang tengah menghadapi lonjakan kasus infeksi virus corona.

Pada hari Selasa 7 April 2020, korban meninggal dunia di Amerika Serikat sebanyak lebih dari 11.000 jiwa.

Kini sebanyak 293.740 orang yang sudah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona di seluruh dunia.

Sejumlah negara tengah berupaya menerapkan berbagai metode untuk menyembuhkan pasien salah satunya yang kini banyak ditiru negara-negara di Asia yakni infusi plasma darah dari pasien yang telah dinyatakan sembuh kepada pasien yang masih terinfeksi.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Radio France International


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x