Amnesty International: Israel Terbukti Lakukan Kejahatan Apartheid pada Warga Palestina

- 3 Februari 2022, 15:48 WIB
Laporan terbaru Amnesty International menyebut Israel melakukan apartheid terhadap warga Palestina yang kemudian mendapat bantahan keras dari rezim Zionis dan AS.
Laporan terbaru Amnesty International menyebut Israel melakukan apartheid terhadap warga Palestina yang kemudian mendapat bantahan keras dari rezim Zionis dan AS. /REUTERS/Ammar Awad

PR BEKASI – Organisasi pembela Hak Asasi Manusia (HAM), Amnesty International, menyatakan bahwa Israel telah melakukan kejahatan apartheid terhadap warga Palestina.

Tak hanya itu, Israel juga diminta untuk bertanggung jawab karena memperlakukan warga Palestina sebagai kelompok ras yang lebih rendah, ini dibantah keras oleh rezim Zionis dan Amerika Serikat (AS).

Dalam laporan terbaru setebal 280 halaman yang dirilis pada Selasa, 1 Februari 2022, Amnesty International bersama kelompok HAM lainnya merinci kekejaman dan penindasan yang dilakukan oleh rezim Zionis di Palestina.

Diketahui, Israel telah melakukan banyak pelanggaran HAM di Palestina sejak negara Yahudi tersebut berdiri.

Baca Juga: Misteri One Piece 1039, Alasan Zunisha Dihapus dari Catatan Sejarah Pemerintah Dunia Terungkap

Beberapa pelanggaran tersebut adalah penyitaan tanah, pembunuhan di luar hukum, penggusuran paksa, dan pembatasan pergerakan warga Palestina.

Israel juga diklaim telah melakukan penahanan tanpa proses pengadilan, serta tidak menganggap warga Palestina sebagai warga negara.

Ini menunjukkan bahwa apa yang terjadi di Palestina sama dengan politik apartheid yang pernah terjadi di Afrika Selatan puluhan tahun lalu.

“Israel jelas sadar melakukan apartheid di Palestina, tetapi mereka tetap mempertahankannya,” kata Amnesty International.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Kunci Sukses Jabar Gaet Investasi, Ternyata Karena Proyek Ini

Apartheid merupakan politik perbedaan kulit yang diterapkan orang kulit putih di Afrika Selatan pada awal abad ke-20 yang telah menyengsarakan kehidupan pribumi di negara tersebut.

Namun, laporan Amnesty International tersebut telah dibantah keras oleh Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid.

Pria itu juga menuduh Amnesty International sebagai pembohong karena laporan tersebut tidak sesuai kenyataan.

Yair Lapid juga menuduh lembaga itu sebagai kelompok anti-Yahudi yang mendukung Hamas.

Baca Juga: Live-Action Osomatsu-san Akan Tayang Perdana pada 25 Maret 2022, Intip Bocoran Filmnya!

“Saya benci menggunakan argumen bahwa jika Israel bukan negara Yahudi, tak seorang pun di Amnesty International akan berani menentangnya, tetapi dalam kasus ini, tidak ada kemungkinan lain,” katanya.

Diketahui, selama ini Israel selalu menuduh pihak yang menentang kekejaman dan penindasan Israel di Palestina sebagai anti-Yahudi.

Hal tersebut disampaikan Ramy Abdu yang merupakan ketua dari kelompok HAM Euro-Med Human Rights Monitor.

"Israel menggunakan istilah anti-Yahudi untuk mendiskreditkan tuduhannya dan membuktikan bahwa mereka hanya digunakan sebagai alat proaktif untuk tujuan mengintimidasi aktivis, kritikus, dan organisasi yang membela Palestina," katanya.

Baca Juga: Info Loker BUMN Februari 2022, PT Nindya Karya Buka Tiga Lowongan Minimal S1 hingga 4 Februari 2022

“Mereka tidak hanya menuduh terhadap kelompok yang kritis terhadap Israel, namun juga menuduh mereka yang bersifat netral terhadap Israel,” tuturnya.

Sementara itu, AS juga memberikan tanggapannya terhadap laporan Amnesty International tersebut yang menurut mereka lebih memihak kepada Palestina.

Duta Besar AS untuk Israel, Thomas Nides, mengatakan tuduhan apartheid yang dilakukan Israel tersebut sebagai tuduhan yang tidak masuk akal.

Baca Juga: Rahasia One Piece 1039, Kaido Yakin Luffy Titisan Joy Boy, Putuskan Jadi Aliansi Topi Jerami

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengaku keberatan dengan laporan yang dirilis Amensty International tersebut.

“Kami menolak pandangan bahwa tindakan Israel merupakan apartheid. Laporan departemen tidak pernah menggunakan terminologi seperti itu,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Kamis, 3 Februari 2022.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x