PIKIRAN RAKYAT - Seorang petugas kepolisian Amerika Serikat (AS) di kawasan California dikabarkan meninggal dunia karena komplikasi virus corona.
Setelah sebelumnya, petugas kepolisian tersebut mendapatkan penolakan atas permintaannya untuk melalukan tes virus corona oleh dokter.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Post, pihak keluarga korban mengatakan kepada senator Demokrat Santa Rosa bahwa korban yang bernama Marylou Armer yang merupakan seorang detektif di Kepolisian Santa Rosa hanya bisa mendapatkan tes yang mengonfirmasi diagnosisnya setelah "terlambat".
Baca Juga: BI Berhasil Jaga Kestabilan Rupiah, Kini Berada di Level Rp 15.630
Kakak perempuannya, Mari Lau mengatakan Marylou Armer pergi dua kali ke Pusat Medis Vallejo Kaiser Permanente dengan mengalami gejala demam, badan terasa sakit, dan sesak napas.
Akan tetapi seorang dokter yang mengatakan kepada pihak kepolisian bahwa dia (Marylou Armer) tidak dianggap sebagai kandidat untuk tes karena usianya dan kurangnya kondisi medis yang mendasarinya.
Pada akhirnya, dia tidak diuji sampai dia pergi ke ruang gawat darurat, di mana dia diintubasi dan ditempatkan dalam kondisi koma yang diinduksi secara medis.
"Sudah terlambat. Jujur itu sangat menyebalkan," kata Mari Lau.
Baca Juga: 5 Nutrisi Utama Penangkal Virus Corona