Dinilai Tidak Miliki Bukti yang Kuat, Ilmuwan Inggris Sebut Virus Corona Bukan Hasil Rekayasa

- 20 Mei 2020, 21:00 WIB
ILUSTRASI virus corona baru atau COVID-19.
ILUSTRASI virus corona baru atau COVID-19. //pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Ilmuwan Inggris menyebut desa-desus asal mula Virus Corona dari kebocoran laboratorium di Wuhan, Tiongkok seperti yang diumbar Presiden Amerika Serikat Donald Trump merupakan teori konspirasi tanpa bukti ilmiah.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Sky News Rabu, 20 Mei 2020 Kepala Viral Genomics and Bioinformatics Universitas Glasgow, Profesor David Robertson menjelaskan kepada Komisi Ilmu dan Teknologi House of Lords, Inggris bahwa dia menolak teori konspirasi sebagai hal mustahil terjadi.

Teori konspirasi yang menganggap asal muasal Virus Corona bocor atau terlepas dari Laboratorium Virologi di Wuhan, tidak punya alasan ilmiah yang kuat.

Baca Juga: Dibanderol Seharga Rp 800.000, Sensor Ini Bisa Deteksi Virus Corona pada Smartphone

Sementara para ilmuwan telah menemukan jawaban bahwa virus corona 96 persen identik pada virus corona yang ditemukan pada kelelawar.

Dan kelelawar itu diperdagangkan di pasar ikan di Wuhan dan diduga virus itu berpindah ke manusia lewat transaksi dan mengonsumsi kelelawar.

Otoritas Inggris pun percaya bahwa wabah virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia tidak terkait dengan kebocoran laboratorium di Wuhan. Penularannya ke manusia terjadi secara alami.

Baca Juga: Vaksin Virus Corona dari Moderna Tunjukkan Hasil Positif Usai Dilakukan Pengujian Kepada 8 Relawan

Robertson juga membantah pertanyaan apakah sampel virus di Laboratorium Virologi di Wuhan yang diperkirakan berusia sekitar 40 hingga 50 tahun berada di balik wabah ini.

"Tidak, sepenuhnya tidak," ujarnya.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x