Tanggapi Serangan Rusia, Imam Besar Iran: Ukraina Telah Jadi Korban Rezim Mafia AS dan NATO

- 1 Maret 2022, 19:30 WIB
Imam Besar Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa rezim mafia AS dan NATO adalah dalang yang menyebabkan perang Ukraina-Rusia.
Imam Besar Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa rezim mafia AS dan NATO adalah dalang yang menyebabkan perang Ukraina-Rusia. /REUTERS/Khamenei.ir/Handout

PR BEKASI – Iran menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) adalah dalang di balik berkecamuknya perang Ukraina-Rusia.

Imam Besar Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pidato yang disiarkan televisi Iran pada Selasa, 1 Maret 2022 menyatakan dirinya berharap agar perang di Ukraina berakhir.

Dirinya juga meyakini bahwa krisis tersebut berakar pada kebijakan AS dan negara-negara Barat lainnya.

“Kami mendukung agar Rusia menghentikan perang di Ukraina. Krisis dapat dikurangi hanya jika akar penyebab diketahui," katanya.

Baca Juga: Berniat Selamatkan Bumi, Lord Rangga Bersiap Meluncur ke Rusia Pakai Pesawat: Stop War, Setop Perang

Ali Khamenei mengatakan bahwa AS yang disebutnya sebagai “rezim mafia" telah menciptakan banyak krisis di seluruh dunia.

Termasuk di antaranya adalah pembentukan ISIS dan campur tangan dalam urusan negara lain dengan memaksa perubahan rezim menjadi pro-Barat.

“Ukraina telah menjadi korban kebijakan semacam itu dan telah terseret ke situasi saat ini," kata Imam Besar Iran tersebut.

Dalam pidatonya yang berdurasi selama satu jam tentang perang Ukraina tersebut, Ali Khamenei diketahui tidak menyebut Rusia sekalipun.

Baca Juga: Viral Detik-detik Rudal Rusia Serang hingga Tewaskan Warga Ukraina di Kharkiv

Menurutnya, terdapat dua pelajaran penting yang harus dipetik oleh pemerintah dan orang-orang di seluruh dunia dari krisis yang terjadi di Ukraina.

Pelajaran penting tersebut adalah bahwa Barat tidak dapat dipercaya dan bahwa dukungan rakyat adalah yang paling penting.

“Dukungan oleh pemerintah Barat untuk administrasi dan politisi yang telah dipasang oleh mereka adalah fatamorgana,” katanya.

Ia kemudian mengambil contoh penarikan pasukan Barat pimpinan AS dari Afghanistan yang telah jatuh ke tangan Taliban.

Baca Juga: Berikan Donasi dan Pesan Menyentuh untuk Ukraina, Lee Young Ae Banjir Pujian dari Duta Besar Setempat

Imam Besar Iran itu mengatakan rakyat adalah pendukung paling penting bagi pemerintah.

Jika rakyat Ukraina sepenuhnya mendukung pemerintah mereka, menurutnya negara itu tidak akan berada di situasi seperti sekarang ini.

Reaksi Iran sebelumnya terhadap krisis Ukraina sejalan dengan sikap Ali Khamenei terutama mengidentifikasi NATO yang dipimpin AS sebagai pelakunya.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, pada pekan lalu adalah salah satu pemimpin dunia pertama yang berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, setelah dia memerintahkan serangan ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu.

Baca Juga: Ayah Angelina Sondakh Kecewa Putrinya Terlibat Korupsi Hambalang: Tapi Kamu Tetap Anak yang Saya Kasihi

Dalam panggilan teleponnya, Presiden Iran mengatakan kepada Vladimir Putin bahwa ekspansi NATO di kawasan Eropa Timur menghadirkan ancaman serius terhadap keamanan dan stabilitas negara-negara merdeka di wilayah tersebut.

“Saya berharap apa yang terjadi akan membawa manfaat bagi bangsa dan kawasan (setempat),” kata Ebrahim Raisi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

Kementerian Luar Negeri Iran juga telah menegaskan pada beberapa kesempatan bahwa krisis di Ukraina disebabkan oleh NATO.

Meski begitu, lembaga itu juga telah menyerukan agar masalah diselesaikan melalui cara-cara diplomatik.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x