Tujuh dari 10 lembaga paling produktif yang juga memiliki penelitian ini berasal dari Tiongkok. Universitas Sains dan Teknologi Huazhong dan Universitas Wuhan, keduanya di kota tersebut berada di urutan teratas.
Baca Juga: Viral Rencana Peluncuran Kembang Api dan Bunyi Sirine, Tandai Akhir Masa PSBB di Kota Tegal
Selanjutnya dari Institusi Tiongkok lainnya termasuk Universitas Hong Kong, Universitas Zhejiang, Universitas Cina Hong Kong dan Universitas Fudan.
Sementara, satu-satunya lembaga asal AS yang masuk 10 besar adalah Harvard Medcal School, yang mana berada di peringkat ketiga.
Menurut penelitian ini merupakan hal tidak biasa terjadi, yang mana Tiongkok berada di garis depan untuk melakukan sebuah penelitian.
Baca Juga: Masuk Zona Merah Virus Corona, Pemkot Bekasi Perbolehkan Warga Salat Id di Masjid dan di Lapangan
Dikatakan bahwa penelitian mengenai virus dan penyakit menular biasanya didominasi oleh lembaga-lembaga Barat, seperti Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Harvard, Oxford, dan John Hopkins sejak tahun 1900.
"Ini menunjukkan bahwa dunia lambat dalam menanggapi penelitian ilmiah tentang Covid-19," kata para peneliti Oxford.
Mereka mengatakan, hasil penelitian itu juga dapat menimbulkan pertanyaan seperti apakah "orang Tiongkok tahu sesuatu yang tidak diketahui oleh seluruh dunia", atau jika "dunia tidak menganggap serius Covid-19" pada awalnya, tetapi mencatat bahwa ini adalah spekulasi.
Baca Juga: Menjelang Lebaran, Pemkab Bekasi Kaji Perpanjangan PSBB Tahap Keempat