University of Oxford: Lembaga-lembaga Penelitian Tiongkok 'Bergerak Lebih Cepat' Meneliti COVID-19

- 22 Mei 2020, 14:00 WIB
Seorang dokter laboratorium di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, bersiap untuk melakukan pengujian asam nukleat pada spesimen coronavirus baru di Chongqing, Tiongkok, pada 3 Mei 2020.*
Seorang dokter laboratorium di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, bersiap untuk melakukan pengujian asam nukleat pada spesimen coronavirus baru di Chongqing, Tiongkok, pada 3 Mei 2020.* /BUSINESS INSIDER/

Tujuh dari 10 lembaga paling produktif yang juga memiliki penelitian ini berasal dari Tiongkok. Universitas Sains dan Teknologi Huazhong dan Universitas Wuhan, keduanya di kota tersebut berada di urutan teratas.

Baca Juga: Viral Rencana Peluncuran Kembang Api dan Bunyi Sirine, Tandai Akhir Masa PSBB di Kota Tegal

Selanjutnya dari Institusi Tiongkok lainnya termasuk Universitas Hong Kong, Universitas Zhejiang, Universitas Cina Hong Kong dan Universitas Fudan.

Sementara, satu-satunya lembaga asal AS yang masuk 10 besar adalah Harvard Medcal School, yang mana berada di peringkat ketiga.

Menurut penelitian ini merupakan hal tidak biasa terjadi, yang mana Tiongkok berada di garis depan untuk melakukan sebuah penelitian.

Baca Juga: Masuk Zona Merah Virus Corona, Pemkot Bekasi Perbolehkan Warga Salat Id di Masjid dan di Lapangan

Dikatakan bahwa penelitian mengenai virus dan penyakit menular biasanya didominasi oleh lembaga-lembaga Barat, seperti Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Harvard, Oxford, dan John Hopkins sejak tahun 1900.

"Ini menunjukkan bahwa dunia lambat dalam menanggapi penelitian ilmiah tentang Covid-19," kata para peneliti Oxford.

Mereka mengatakan, hasil penelitian itu juga dapat menimbulkan pertanyaan seperti apakah "orang Tiongkok tahu sesuatu yang tidak diketahui oleh seluruh dunia", atau jika "dunia tidak menganggap serius Covid-19" pada awalnya, tetapi mencatat bahwa ini adalah spekulasi.

Baca Juga: Menjelang Lebaran, Pemkab Bekasi Kaji Perpanjangan PSBB Tahap Keempat

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x