Gejala Baru Ditemukan pada Pasien Virus Corona di AS, Para Peneliti Akui Kebingungan

- 22 Mei 2020, 17:00 WIB
ILUSTRASI Petugas kesehatan mendorong usungan dengan jenazah di Pusat Medis Yahudi Kingsbrook ditengah mewabahnya virus corona (COVID-19) di kawasan Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Rabu, 8 April 2020.*
ILUSTRASI Petugas kesehatan mendorong usungan dengan jenazah di Pusat Medis Yahudi Kingsbrook ditengah mewabahnya virus corona (COVID-19) di kawasan Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Rabu, 8 April 2020.* //REUTERS

Metode BAL sendiri adalah memasukkan tabung ke ke paru-paru pasien untuk mengekstraksi cairan dan jaringan.

Biaya metode BAL dinilai mahal. Selain itu proses tersebut memakan waktu lama serta tidak nyaman. Maka dari itu metode BAL tidak banyak digunakan di AS.

Pasalnya, American Association of Bronchology dan Intervensional Pulmonology menentang penggunaan BAL dalam hal pengujian COVID-19 dalam semua kasus kecuali ekstrim.

Baca Juga: Masih Banyak Berkeliaran di Tengah Virus Corona, Perawat Ini Memohon Masyarakat Tetap di Rumah

Berbanding terbalik dengan AS, para peneliti di Tiongkok mengatakan bahwa dengan metode BAL dapat meningkatkan akurasi deteksi virus hingga mencapai 90 persen.

Dibandingkan metode usap hidung sekitar 60 persen dan usap oral sekitar 30 persen.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x