Demi Kejar Target, AS Direncanakan Lakukan Pengujian Vaksin untuk Covid-19 Secara Masif

- 23 Mei 2020, 12:40 WIB
ILUSTRASI vaksin corona COVID-19
ILUSTRASI vaksin corona COVID-19 /AFP / File / ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/

Pemerintah AS telah berkomitmen miliaran dolar untuk membantu produsen memproduksi dosis vaksin yang mungkin tidak pernah terbukti berhasil.

Untuk mendapatkan jawaban tercepat, vaksin akan diuji pada petugas layanan kesehatan dan masyarakat di mana virus masih menyebar. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan apakah dapat mengurangi kasus baru Covid-19.

Washington D.C, yang belum ini mencapai puncak wabahnya, adalah salah satu tempat untuk dilakukan uji coba. Namun, uji coba dapat dilakukan di luar negeri, termasuk di Afrika, di mana virus baru saja mulai menyebar.

Baca Juga: Hadapi Kejuaraan MTQ Internasional 2021, Qari Asal Riau Jadi Perwakilan Indonesia 

Pemerintah AS berencana untuk memanfaatkan jaringan uji coba sendiri, termasuk 100 fasilitas kesehatan Departemen Urusan Veteran. Untuk calon sukarelawan studi, pembuat obat untuk sementara akan merekrut dari jaringan penelitian klinis mereka.

Vaksin dari perusahaan Moderna, yang dikembangkan dengan NIH, akan menjadi yang pertama memasuki pengujian skala besar pada bulan Juli mendatang.

Selain itu, ada pula vaksin dari Universitas of Oxford (Inggris), dan perusahaan AstraZeneca (AZN. L).

Pemerintah AS belum lama ini mengatakan akan menghabiskan dana 120 miliar dolar AS (Rp 17.8 triliun) untuk mengamankan 300 juta dosis vaksin Oxford.

Baca Juga: Ramai-ramai Beli Baju Lebaran di Tengah Pandemi, DPR: Semua Pihak Harus Bijak Sikapi Fenomena Ini 

"Apa yang mungkin kami coba lakukan adalah menjalankan keduanya secara berdampingan. Tetapi dengan kelompok kontrol, yang juga akan mencakup 10.000 orang sehat yang mendapat vaksin tiruan," ucap Francis Collins.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x