"Mereka tentu saja mengatakan studi mereka seharusnya tidak memiliki konsekuensi pada studi yang terkontrol dengam baik melihat hidroksi klorokuin atau obat lain pada orang yang tidak terlalu sakit, dan tentu saja uji coba mereka tidak boleh berdampak pada studi pencegahan seperti kita," ujarnya.
Baca Juga: PBB Dikabarkan Tidak Berikan Bantuan Covid-19 Jika Negara Tidak Legalkan Aborsi, Simak Faktanya
“Jika diberikan dengan resep dokter, obat itu aman. Tapi uji coba dilarikan dan diberikan ad hoc, itu sesuatu yang tidak kami rekomendasikan. Tetapi di bawah pengawasan uji klinis, ini aman.
Hidroksi Klorokuin telah menarik banyak perhatian sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggembar-gemborkan obat yang belum terbukti sebagai 'pelindung' potensial terhadap Covid-19.
Pada awal Bulan Mei, Donald Trump menyatakan bahwa dirinya sendiri telah mengkonsumsi obat tersebut.
Baca Juga: Digunakan oleh Pemerintah RI untuk Penyembuhan Virus Corona, WHO Hentikan Uji Coba Obat Klorokuin
Keputusan WHO juga tidak mendorong pemikiran ulang di Brasil, dimana kementerian kesehatan merekomendasikan untuk mengambil obat anti-malaria untuk mengobati COVID-19.
Sama halnya Donald Trump. Presiden Brasil Jair Bolsornaro telah menggembar-gemborkan hidroksi klorokuin bermanfaat terhadap COVID-19.***