Ukraina Selalu Dibela, Lalu Bagaimana dengan Palestina?

- 7 Maret 2022, 10:10 WIB
Ilustrasi. Palestina dan Ukraina adalah dua negara yang mendapat invasi namun perlakuan dunia kepada mereka sangat berbeda.
Ilustrasi. Palestina dan Ukraina adalah dua negara yang mendapat invasi namun perlakuan dunia kepada mereka sangat berbeda. /Pixabay/WikiImages

PR BEKASI - Warga Palestina dianggap sebagai teroris saat melawan penindasan, hal sama tidak terjadi pada orang Ukraina.

Sejak 24 Februari 2022, dunia menyaksikan keberanian dan ketahanan rakyat Ukraina saat melawan Rusia.

Setelah tentara Rusia tiba di Ukraina, ribuan warga sipil bergabung dengan pasukan Ukraina untuk mempertahankan tanah air mereka.

Warga sipil Ukraina menegaskan mereka ingin membebaskan negaranya dari operasi militer Rusia.

Baca Juga: Misteri One Piece 1043, Kebangkitan Gomu Gomu no Mi Bisa Hancurkan Red Line, Alasan Luffy Ditakuti Gorosei

Politisi dan diplomat di seluruh dunia mengutuk agresi Rusia dan meminta semua orang memberikan dukungan kepada Ukraina.

Salah satu politisi yang menyuarakan dukungannya untuk Ukraina dan rakyatnya adalah Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid.

Berbicara pada konferensi pers singkat, Lapid mendefinisikan "serangan Rusia ke Ukraina" sebagai "pelanggaran serius terhadap tatanan internasional".

“Israel mengutuk serangan itu dan siap serta siap menawarkan bantuan kemanusiaan kepada warga Ukraina,” tutur Yair Lapid.

Baca Juga: Kutuk Standar Ganda Terhadap Konflik Rusia-Ukraina, Berikut Kata Oposisi Suriah

Banyak orang yang menyaksikan perang ini dari jauh sepertinya tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan Lapid.

Bisa jadi mereka menganggapnya sebagai politisi yang mencoba membuat seruan kosong untuk perdamaian dan solidaritas.

Bagi orang-orang Palestina yang hidup di bawah pendudukan Israel dan apartheid, pembelaan Yair Lapid bagi rakyat Ukraina adalah serupa kemunafikan.

Tak hanya Yair Lapid, ribuan orang Israel juga turun ke jalan di Tel Aviv "untuk Ukraina".

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo, 7 Maret 2022: Persahabatan dan Aliansi Bisnis Akan Menjadi Lebih Penting

Saat mereka berbaris dengan bendera Ukraina di tangan dan meneriakkan “Bebaskan Ukraina”, penduduk Palestina di kota itu tidak bisa berkata-kata.

Lagi pula, banyak orang Israel tidak pernah turun ke jalan di Israel untuk menuntut “Palestina Merdeka” atau setidaknya hak yang sama bagi orang Palestina yang hidup di bawah rezim apartheid negara mereka.

Lebih buruk lagi, mereka pasti tahu bahwa setiap kali orang Palestina mencoba turun ke jalan di Israel untuk mengatakan “Bebaskan Palestina” dan mengibarkan bendera mereka, mereka akan segera ditangkap.

Guncangan yang dialami rakyat Palestina sejak awal perang di Ukraina tidak semata-mata disebabkan oleh tindakan dan perkataan munafik pejabat dan warga Israel saja.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Sule Lama Berpisah dengan Andre Taulany, dan Aksi Berebut Minyak Goreng

Sejak 24 Februari 2024, mereka juga berhadapan langsung dengan kemunafikan yang melekat pada komunitas global pada umumnya.

Setelah Rusia memasuki wilayah Ukraina, semua pemimpin Barat mulai dengan penuh semangat berbicara tentang ilegalitas pendudukan.

Semua itu tidak pernah ditujukan untuk membela rakyat Palestina dan perjuangan mereka selama puluhan tahun untuk kebebasan.

Lalu bagaimanakah tanggapan dari Palestina terkait hal itu?

Warga Palestina disebut menganggap membela tanah air dan rakyat sendiri adalah hal baik, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Senin, 7 Maret 2022.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x