Network
PIKIRAN RAKYAT - Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Jose Tavares, mengatakan Indonesia siap untuk ikut memproduksi vaksin Virus Corona atau COVID-19 bersama ASEAN dan Tiongkok.
Indonesia akan berpartisipasi jika formula vaksin yang tepat telah ditemukan.
"Indonesia siap bergabung dalam produksi gabungan obat atau vaksin Covid-19 begitu formulanya ditemukan," ujar Jose.
Baca Juga: Benarkah PSBB Jakarta-Bandung Sudah Tidak Diterapkan Lagi?, Simak Faktanya
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, pada Sabtu, 30 Mei 2020, menurut Jose, sikap Indonesia ini untuk menopang pembuatan obat atau vaksin secara masal sehingga tersedia dan terjangkau untuk seluruh warga di dunia.
Lebih lanjut, Jose pun menjelaskan dua skenario yang kemungkinan akan dihadapi saat pandemi COVID-19.
Pertama adalah para ilmuwan berhasil menemukan obat atau vaksin di tahun ini, dan kelak akan dapat diakses oleh masyarakat.
Lebih lanjut, Jose pun menjelaskan dua skenario yang kemungkinan akan dihadapi saat pandemi COVID-19.
Pertama adalah para ilmuwan berhasil menemukan obat atau vaksin di tahun ini, dan kelak akan dapat diakses oleh masyarakat.
Baca Juga: Wilayahnya Masih Masuk Zona Kuning, Wali Kota Bekasi Ngotot Ingin Terapkan New Normal
Kendati demikian, kata Jose, tak menutup kemungkinan jika proses produksi vaksin secara masal untuk juga akan memakan waktu panjang.
Skenario kedua adalah vaksin atau obat belum akan ditemukan setidaknya sampai tahun depan atau 2021.
"Serta ada kemungkinan besar muncul kasus infeksi gelombang kedua dan ketiga," kata Jose.
Kendati demikian, kata Jose, tak menutup kemungkinan jika proses produksi vaksin secara masal untuk juga akan memakan waktu panjang.
Skenario kedua adalah vaksin atau obat belum akan ditemukan setidaknya sampai tahun depan atau 2021.
"Serta ada kemungkinan besar muncul kasus infeksi gelombang kedua dan ketiga," kata Jose.
Baca Juga: Beredar Kabar Kenakan Masker Terlalu Lama Menyebabkan Penyakit Hiperkapnia, Simak Faktanya
Dalam skenario kedua itu, tetap akan dibarengi dengan pengujian masal. Ini artinya mereka yang positif terinfeksi akan menjalani isolasi.
Dalam skenario kedua itu, tetap akan dibarengi dengan pengujian masal. Ini artinya mereka yang positif terinfeksi akan menjalani isolasi.
Selain itu, juga akan ada protokol kesehatan dan pembatasan sosial yang lebih ketat untuk mencegah penyebaran Virus Corona.***
