"Dia tidak menunjukkan pemahaman tentang penindasan terhadap hak memilih dan dia menolak mengakui bahwa Facebook memfasilitasi seruan Trump untuk kekerasan terhadap demonstran," demikian bunyi pernyataan bersama dari para pemimpin pembela hak sipil.
Sejumlah kritik diunggah di Twitter untuk meminta agar dewan pengawas independen Facebook untuk mempertimbangkan kembali.
Namun, dewan tidak akan meninjau kasus apapun hingga awal musim gugur, dan pengguna sebenarnya hanya akan dapat mengajukan banding ke dewan saat konten dihapus, bukan konten yang telah diputuskan untuk dibiarkan tetap ada oleh Facebook.
Baca Juga: Berkat TikTok, Pria Tunarungu Kembali ke Pelukan Keluarganya Setelah Hilang 2 Tahun
Dewan pengawas, yang memiliki kekuatan untuk menolak keputasan Zuckerberg, hanya akan meninjau sebagian kecil keputusan Facebook terhadap konten.***