Network
PR BEKASI - Dalam sepekan terakhir, gelombang aksi protes para demonstran di berbagai negara bagian Amerika Serikat (AS) dikabarkan semakin memanas.
Aksi protes tersebut diketahui sebagai bentuk keresahan warga AS, akibat kematian yang dialami oleh pria kulit hitam, George Floyd yang dilakukan oleh oknum polisi di Minneapolis, AS.
Imbas aksi protes semakin memanas, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washinton D.C dikabarkan tengah mengupayakan keselamatan dan keamanan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini tengah berada di Negeri Paman Sam.
Baca Juga: Teknologinya Dapat Berikan Tanda Jika Orang-orang Berdekatan, Taiwan Siap Berbagi kepada Negara Lain
Upaya yang dilakukan KBRI Washinton D.C yakni secara rutin mengadakan pertemuan secara online, yang mana pertemuan tersebut diikuti berbagai unsur lapisan masyarakat Indonesia, dimulai dari pemuka agama, ketua organisasi masyarakat, profesional, mahasiswa, hingga pegiat seni.
Dilansir situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu) oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Iwan Freddy Hari Susanto, Ketua Usaha Ad-Iterim/Wakil Duta Besar (Dubes) RI untuk AS mengatakan dengan membangun komunikasi jejaring komunikasi secara proaktif dengan simpul-simpul masyarakat, ditambah aksi protes semakin memanas, dinilai penting sebagai wujud kehadiran negara.
"Terlebih lagi, jumlah WNI yang bermukim di AS sangat besar, yakni lebih dari 142 ribu orang. Mereka juga tersebar di berbagai wilayah dan kota di AS, termasuk di kota-kota kecil. Kita perlu menjangkau mereka secara lebih luas", ujar Iwan Freddy Hari Susanto.
Baca Juga: Jadi Syarat Mutlak Keluar Masuk Jakarta, Warga Keluhkan Proses Pembuatan SIKM Lambat
Mengingat wilayah geografis AS yang amat luas, rutin melakukan komunikasi meski secara online, dinilai sangat membantu guna mengetahui perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat.
