Para ahli menunjukkan bahwa faktor lain yang terkait dengan protes dapat mempercepat penyebaran virus.
Sebagai contoh, gas air mata dapat menyebabkan orang batuk dan bersin, seperti halnya asap dari api yang ditimbulkan oleh orang-orang yang cenderung hancur, dan keduanya juga meminta pemrotes untuk melepas topeng mereka.
Para pengunjuk rasa yang berkumpul yang telah ditangkap di sel-sel penjara juga dapat meningkatkan risiko penularan.
Baca Juga: Digerogoti Krisis Nasional, Rusia, Tiongkok, Iran dan Turki Nantikan Kemunduran Kekuasaan AS
Penghitungan menemukan bahwa, sejauh ini, lebih dari 5.600 orang telah ditahan.***