Pakar Sebut Orang yang Sudah Terinfeksi Omicron Paling Awal, Kemungkinan Bisa Terpapar Varian Baru

- 18 Juni 2022, 14:48 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/BlenderTimer

 

PR BEKASI - Tubuh manusia yang sudah pernah tervaksinasi dan berhasil melewati penyakit Omicron BA.1 akan kebal terhadap virus tersebut.

Akan tetapi, orang yang terinfeksi versi paling awal dari varian Omicron kemungkinan akan rentan terhadap infeksi ulang dari versi Omicron yang baru meskipun sudah vaksin dan imunitas diperkuat.

Virus corona yang pertama kali ini diidentifikasi di Afrika Selatan pada November.

Para peneliti dari china melaporkan bahwa subvarian Omicron yang beredar sekarang memiliki mutasi yang memungkinkan mereka menghindari antibody yang sudah ada sebelumnya.

Baca Juga: Kolaborasi Bareng Jungkook BTS, Charlie Puth Ungkap Tanggal Rilis Album Terbarunya

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Omicron BA.2.12.1 saat ini menyebabkan sebagian besar orang di Amerika Serikat terinfeksi. Serta Omicron BA.4 dan BA.5 yang sekarang terdapat lebih dari 21 persen kasus baru di AS, mereka bermutasi dari Omicron versi BA.1 dan BA.2 sebelumnya.

Pada percobaan tabung rekasi, peneliti menemukan Subvarian yang baru ini dapat menghindari antibody penetral yang ditimbulkan oleh infeksi dan vaksinasi SARS-CoV-2.

Obat antibodi monoklonal bebtelovimab dari Eli Lilly dan cilgavimab, komponen Evusheld AstraZeneca, masih dapat secara efektif menetralkan BA.2.12.1 dan BA.4/BA.5.

Para peneliti memperingatkan penguat vaksin berdasarkan virus BA.1, seperti yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech dan Moderna mungkin tidak melindungi secara luas terhadap varian Omicron baru.

Baca Juga: Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo Diusung Jadi Bakal Capres, Surya Paloh Tak Khawatir

Adolfo Garcia-Sastre, peneliti mikrobiologi dan penyakit menular di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York City, menyarankan bahwa perlindungan yang lebih baik yaitu dengan vaksin yang menargetkan beberapa jenis virus atau dengan vaksin intranasal yang akan meningkatkan perlindungan dari infeksi dan penularannya dengan menghasilkan kekebalan di lapisan hidung, tempat virus pertama kali masuk.

Garcia-Sastre, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan pada saat suatu varian vaksin khusus tersedia, varian baru mungkin akan menekan.

Dr. Onyema Ogbuagu, peneliti penyakit menular di Sekolah Kedokteran Yale, New Haven, Connecticut yang tidak terlibat dalam studi baru berpendapat bahwa, meskipun menghindari kekebalan, harapannya adalah vaksin masih akan melindungi terhadap penyakit serius.

Secara klinis adalah bahwa yang paling penting untuk tetap up-to-date dengan vaksin. Jika Anda membutuhkan booster, dapatkan booster! Hal ini untuk mempertahankan tingkat tinggi antibodi Covid-19 yang beredar dalam darah.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x