Update Konflik Ukraina, AS Akan Kirim Bantuan Rp6 Triliun dan Roket Jarak Jauh

- 24 Juni 2022, 18:48 WIB
Ilustrasi konflik Rusia. Dikabarkan AS akan kembali mengucurkan bantuan dana hingga senjata roket kepada Ukraina yang masih berperang melawan Rusia.
Ilustrasi konflik Rusia. Dikabarkan AS akan kembali mengucurkan bantuan dana hingga senjata roket kepada Ukraina yang masih berperang melawan Rusia. /REUTERS/Oleksandr Ratushniak

PR BEKASI – Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan memberikan tambahan bantuan keamanan $450 juta atau setara Rp6,68 triliun ke Ukraina.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, pejabat AS mengungkap bahwa dana ini termasuk untuk mendukung pengadaan sistem roket jarak jauh yang lebih banyak.

Secara detail, Pentagon membeberkan bahwa bantuan AS kepada Ukraina itu akan bernilai hingga $450 juta.

Baca Juga: Aliando Buka Suara Terkait Perkembangan Penyakit OCD yang Dideritanya: Belum Sepenuhnya Sembuh, Baru 80 Persen

Di antara bantuan tersebut termasuk pula empat tambahan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), 18 kapal patroli pesisir dan sungai, serta ribuan butir amunisi.

Saat ini Ukraina sedang dalam tekanan Rusia sehingga membutuhkan bantuan tambahan dari aliansi seperti AS.

Pasukan Moskow semakin menyerang di timur Ukraina dalam upaya merebut jantung industri yang dikenal sebagai Donbas.

Baca Juga: PSM Makassar Bertekad Meraih Kemenangan Saat Melawan Kuala Lumpur City FC AFC Cup 2022

Pada kondisi tersebut, Ukraina khawatir beberapa pasukannya dapat dikepung saat berupaya mendesak Rusia.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah memberikan $6,1 miliar (sekira Rp90,58 triliun) bantuan keamanan ke Ukraina.

Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis AS, John Kirby, mengatakan Washington bekerja erat dengan Kyiv untuk mengidentifikasi jenis senjata yang paling dapat memenuhi kebutuhan.

Baca Juga: Amerika Serikat Mengirim Sistem Roket Canggih, Sebagai Bantuan Tambahan Untuk Ukraina

"Alasan kami melakukannya seperti ini (mengirimkan bantuan dana dan senjata) adalah agar kami tetap relevan dengan apa yang terjadi di medan perang," kata Kirby kepada wartawan pada pengarahan di Gedung Putih.

Sebelumnya pada hari Kamis, Ukraina mengatakan telah menerima tahap pertama HIMARS, sistem senjata jarak jauh yang kuat yang diharapkan Kyiv dapat membantu membalikkan keadaan dalam pertempuran melawan Rusia selama berbulan-bulan.

Paket bantuan tiba usai Biden pekan lalu mengumumkan suntikan senjata hingga $1 miliar (sekira Rp14,85 triliun) untuk Ukraina yang mencakup sistem roket antikapal, roket artileri, howitzer, dan amunisi.

Baca Juga: Daftar 10 Marinir Paling Kuat di One Piece, Ryokugyu Urutan ke Berapa?

Perang telah memasuki fase pertempuran brutal dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Rusia memusatkan senjata artileri yang luar biasa di Donbas yang diklaim Moskow berisi separatis.

Ukraina mengatakan perlu sistem HIMARS agar lebih cocok dengan jangkauan sistem roket Rusia yang kabarnya banyak digunakan untuk memukul posisi Ukraina di Donbas.

Washington mengatakan telah menerima jaminan dari Kyiv bahwa senjata jarak jauh itu tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia karena khawatir akan eskalasi konflik.

Baca Juga: Ajinomoto Kenalkan Solusi Makanan Bergizi Seimbang untuk Pesantren Melalui School Lunch Program

Para pejabat AS mengatakan bahwa sementara HIMARS berpran penting bagi pasukan Ukraina, tidak ada sistem senjata tunggal yang dapat mengubah perang.

Moskow telah memperingatkan akan menyerang sasaran di Ukraina yang "belum mereka pukul" jika Barat memasok rudal jarak jauh ke Ukraina untuk digunakan dalam serangan roket yang memiliki presisi tinggi.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x