Dalam 7 Bulan, Kasus Virus Corona Dunia Dekati Angka 10 Juta

- 28 Juni 2020, 10:38 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/Miroslava Chrienova/

PR BEKASI - Kasus positif virus corona di dunia mendekati 10 juta pada Minggu 28 Juni 2020.

Angka itu menandai tonggak sejarah dalam persebaran penyakit pernapasan yang sejauh ini membunuh hampir setengah juta orang dalam tujuh bulan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, angka itu sekira dua kali lipat jumlah penderita influenza parah yang tercatat setiap tahun.

angkanya akan bertambah saat banyak negara yang parah dilanda corona melonggarkan karantina wilayah sedangkan butuh setahun atau lebih sampai ditemukannya vaksin.

Baca Juga: 'Salju' Muncul di BKT, Warga Berkerumun Melihat Saat CFD

Beberapa negara mengalami gelombang kedua penularan yang mendorong otoritas menerapkan kembali karantina sebagian wilayah.

Para ahli mengatakan, penerapan kembali karantina sebagian wilayah itu dapat menjadi pola yang berulang dalam beberapa bulan mendatang dan sampai memasuki 2021.

Amerika Utara, Amerika Latin, dan Eropa masing-masing mengalami sekira 25 persen kasus, sementara Asia dan Timur Tengah masing-masing sekira 11 persen dan 9 persen. Demikian dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Ada lebih dari 497.000 korban meninggal akibat corona sejauh ini, yang hampir sama dengan jumlah kematian akibat influenza yang dilaporkan setiap tahun.

Baca Juga: Profesor Tiongkok Divonis 25 Tahun Penjara di AS, Dituduh Lakukan Spionase dan Curi Data

Pandemi virus corona kini memasuki fase baru. India dan Brasil memerangi virus corona yang menulari 10.000 orang tiap hari, sehingga membebani negara.

Dua negara itu menyumbang lebih dari sepertiga semua kasus baru dalam pekan terakhir. Brasil melaporkan rekor 54.700 kasus baru pada 19 Juni. Beberapa peneliti mengatakan, jumlah kematian di Amerika Latin dapat meningkat hingga 380.000 pada Oktober, dari sekitar 100.000 pekan ini.

Jumlah total kasus terus naik pada tingkat antara 1-2 persen sehari pada pekan terakhir, turun dari tingkat di atas 10 persen pada Maret.

Negara-negara termasuk Tiongkok, Selandia Baru, dan Australia mengalami penularan baru dalam bulan terakhir meski sebagian besar bukan akibat penularan lokal.

Di Beijing, tempat ratusan kasus baru terkait dengan pasar pertanian, kemampuan pengujian ditingkatkan hingga 300.000 tiap hari.

Di negara-negara dengan kemampuan pengujian terbatas, jumlah kasus mencerminkan proporsi kecil dari total infeksi.

Sekitar separuh dari infeksi yang dilaporkan konon telah sembuh.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x