Lusinan lainnya dikremasi sejalan dengan tradisi Buddha di pemakaman di lereng bukit.
Baca Juga: Resmikan FRI, Jokowi Sampaikan Empat Amanat untuk Perguruan Tinggi Indonesia
Diantara mereka yang meninggal, Saw Myint Tun (21), seorang mahasiswa yang telah melakukan perjalanan ratusan mil dari rumahnya di negara bagian Rakhine, keluarganya mengatakan kepada Reuters.
Adik iparnya, Hla Shwe Win, mengatakan salah satu saudara laki-lakinya juga tewas dalam bencana itu, sementara yang lain terluka.
Sementara itu, banyak mayat lain yang belum bisa diidentifikasi identitasnya karena kondisi mayat yang bercampur lumpur dan bahkan ada yang sudah tak berpakaian saat dievakuasi.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Narasi 1.000 Santri di Kudus Tak Sadarkan Diri Usai Jalani Rapid Test
Untuk diketahui, Myanmar memasok 90 persen batu giok dunia, sebagian besar diekspor ke Tiongkok, yang berbatasan dengan negara bagian Kachin.
Sebelumnya, sekitar 100 orang tewas dalam insiden tanah longsor pada 2015 yang menyebabkan industri tersebut dipertanyakan kelayakannya.
50 lainnya meninggal pada 2019, dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis, 2 Juli 2020 adalah yang terburuk dalam sejarah.***