Ia menuturkan, pemerintah telah bergerak cepat dengan meminta percepatan proses ekstradisi terhadap Maria setelah ia ditangkap NCB Interpol Serbia pada Juli 2019 lalu.
Baca Juga: Kementerian ESDM Umumkan Harga Terbaru Biodiesel Bulan Juli, Alami Kenaikan Ikuti Harga Pasar Dunia
Yasonna juga menyebut keberhasilan ekstradisi Maria turut dipengaruhi lobi Duta Besar Indonesia untuk Serbia, Chandra Yudha.
Bahkan, ekstradisi itu didukung langsung oleh Presiden Servia Aleksandar Vucic.
"Dalam pertemuan kami, Presiden Serbia Aleksandar Vucic juga kembali menggarisbawahi komitmen tersebut. Proses ekstradisi ini salah satu dari sedikit di dunia yang mendapat perhatian langsung dari Kepala Negara," tuturnya.
Baca Juga: Gadis Belia Tewas Dituding karena Narkoba, Polisi Bantah: Mulut Rahimnya Luka, Diperkosa 8 Pria
Yasonna kembali menjelaskan ekstradisi ini mengakhiri perburuan panjang Indonesia kepada sang buronan.
Ia menegaskan keberhasilan ini sebagai kehadiran negara dalam proses penegakan hukum.
Sebagai catatan, Maria Pauline Lumowa merupakan salah satu tersangka pelaku pembobolan kas bank BNI cabang Kebayoran Baru lewat Letter of Credit (L/C) fiktif.
Baca Juga: JPO Gelora Bung Karno Penuh Coretan Vandalisme, Polisi segera Bertindak