Network
"Mereka tampak gelap jika dilihat dalam banyak panjang gelombang sinar ultraviolet yang ekstrim, seperti yang terlihat di sini. Terkadang, angin matahari dapat menghasilkan aurora di garis lintang yang lebih tinggi di Bumi." sambung keterangan itu dikutip Patriot Bekasi dari News.com.au Kamis, 30 Maret 2023.
Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023, FIFA akan Beri Sanksi Berat?
Diketahui, Observatorium Dinamika Matahari NASA menangkap kedua lubang koronal tersebut muncul untuk pertama kali terjadi pada 23 Maret 2023.
Lubang koronal itu menghasilkan aurora dengan arah jauh lebih selatan dari biasanya, dengan ciri langit di atas Arizona berubah menjadi ungu dan hijau elektrik.***
