Korban Meninggal Ratusan, Warga Lebanon Marah Besar Usai Fakta Baru Ledakan Besar di Beirut Mencuat

- 6 Agustus 2020, 19:44 WIB
Sejumlah gedung di Beirut, Lebanon mengalami kerusakan usai dilanda ledakan besar yang terjadi pada Selasa 4 Agustus 2020.
Sejumlah gedung di Beirut, Lebanon mengalami kerusakan usai dilanda ledakan besar yang terjadi pada Selasa 4 Agustus 2020. /New York Times

PR BEKASI - Penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan Pemerintah Lebanon dilaporkan kini masih berlanjut demi mengetahui penyebab pasti ledakan besar yang mengoyak ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Insiden ledakan besar tersebut dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 135 orang dan 5.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Pemerintah Lebanon melalui Gubernur Beirut, Marwan About pada Rabu 5 Agustus, telah mengonfirmasi bahwa insiden tersebut disebabkan oleh 2.750 ton bahan peledak jenis amonium nitrat yang disimpan di salah satu gudang di sekitar pelabuhan tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Indonesia Harus Bayar Rp30 Triliun untuk Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tiongkok? 

Usai kejadian tersebut, Pemerintah Lebanon memastikan dalam waktu tidak lama akan melakukan penangkapan terhadap orang yang bertanggung jawab atas ledakan besar tersebut.

Akan tetapi di saat investigasi sedang dilakukan, dilaporkan terdapat fakta terbaru yang membuat kemarahan masyarakat Lebanon semakin berapi-api.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Times, Kamis 6 Agustus 2020, fakta terbaru itu disebutkan bahwa pemerintah Lebanon telah mengetahui bahan peledak tersebut telah disimpan di pelabuhan Beirut selama lebih dari enam tahun yang lalu.

Kemarahan masyarakat Lebanon tersebut dituangkan di berbagai platform media sosial dan saat ini menjadi trending dengan tagar #tutupmulut.

Baca Juga: ICW Kritik Somasi Kemenkes untuk Jurnalis Narasi TV, Cuit 'Lebih Berguna Anjing Ketimbang Menkes' 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x