Presiden Lebanon Michel Aoun Tolak Semua Investigasi Internasional Terkait Ledakan Besar di Beirut

- 8 Agustus 2020, 21:11 WIB
Presiden Lebanon, Michel Aoun.
Presiden Lebanon, Michel Aoun. /Reuters

PR BEKASI - Pemerintahan Lebanon secara tegas menolak seruan untuk penyelidikan internasional terkait ledakan besar yang melanda Beirut dan menewaskan lebih dari 150 orang.

Penolakan tegas tersebut dilontarkan langsung Presiden Lebanon, Michel Aoun dalam kesempatan pidatonya pada Jumat, 7 Agustus 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Financial Times, Michel Aoun mengatakan bahwa tuntutan penyelidikan internasional hanya ditujukan untuk mendistorsi kebenaran dan hanya akan mengaburkan yang sebenarnya terjadi.

Baca Juga: Bantuan Pekerja Dinilai Tak Jelas dan Dadakan, DPR: Hanya untuk Tutupi Ketidakmampuan Pemerintah 

Kabinet telah mengumumkan penyelidikan atas ledakan besar yang terjadi Selasa 4 Agustus 2020 itu. Akan tetapi, desakan untuk dilakukan penyelidikan yang transparan terus berdatangan dari berbagai pihak di antaranya beberapa politisi Lebanon dan juga organisasi hak-hak sipil.

Desakan itu pun datang dari kelompok hak asasi manusia internasional dan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang sudah mengunjungi Beirut pada Kamis 6 Agustus 2020.

Meski menolak untuk dilakukan penyelidikan internasional, Michel Aoun menjanjikan 'keadilan yang cepat' guna mengetahui penyebab pasti ledakan besar yang menghantam wilayahnya.

Sementara itu, pejabat Lebanon meyakini ledakan besar itu disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat yang telah disimpan selama enam tahun di gudang di Pelabuhan Beirut.

Baca Juga: Seorang Ayah Tega Pukuli Anak Kandungnya hingga Tewas Gegara Berpacaran dengan Pria Beda Agama 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: FInancial Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x