Tidak Kapok, Majalah Charlie Hebdo Segera Rilis Ulang Karikatur Kontroversial Nabi Muhammad

- 2 September 2020, 07:49 WIB
Sebuah lukisan yang menggambarkan staf majalah Charlie Hebdo.
Sebuah lukisan yang menggambarkan staf majalah Charlie Hebdo. /AFP/Francois Guillot

PR BEKASI – Majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo mengabarkan sedang mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad yang kontroversial, dikutip oleh pelaku penembakan kantor redaksi majalah tersebut pada tahun 2015 yang lalu yang memakan 17 korban tewas.
 
Pernyataan itu diumumkan pada Selasa, 1 September 2020 sehari sebelum 13 pria dan seorang wanita yang dituduh menyediakan senjata dan logistik pada penyerangan tersebut diadili dengan tuduhan terorisme pada Rabu, 2 September 2020.
 
Dalam sebuah editorial minggu ini yang menyertai karikatur ofensif, majalah yang bermarkas di Paris, Prancis tersebut mengatakan gambar-gambar itu memiliki sejarah.

Baca Juga: Disebut Ucapkan Kata-kata Tak Pantas, Adik Vicky Prasetyo Akan Laporkan Balik Angel Lelga 

“Karikatur yang kami buat sangatlah bersejarah dan sejarah tidak dapat ditulis ulang atau dihapus,” kata salah satu staf majalah tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.
 
Keputusan untuk menerbitkan ulang karikatur tersebut akan dilihat oleh beberapa orang sebagai sikap menantang dalam membela kebebasan berekspresi.
 
Tetapi orang lain mungkin melihatnya sebagai provokasi baru yang telah lama menimbulkan kontroversi dengan serangan satirnya terhadap agama.
 
Karikatur yang diterbitkan ulang minggu ini pertama kali dicetak pada tahun 2006 oleh surat kabar Denmark, Jyllands Posten yang terkadang memicu protes umat Muslim yang menganggap penggambaran itu ofensif.

Baca Juga: Berlaku Mulai 7 September, Malaysia Larang Tiga Negara Ini ke Negaranya demi Tekan Kasus Covid-19 

Nabi Muhammad sangat dihormati oleh umat Islam dan segala jenis penggambaran visualnya dilarang.
 
Charlie Hebdo, yang terkenal tidak sopan dan dituduh oleh para kritikus sebagai media rasis secara teratur membuat karikatur para pemimpin agama dari berbagai agama dan menerbitkannya kembali segera setelah itu.
 
Kantor redaksi majalah tersebut sempat dibom pada tahun 2011 dan kepemimpinan editorialnya sekarang berada di bawah perlindungan polisi, yang masih berlaku sampai hari ini.
 
Laurent Sourisseau, direktur surat kabar dan salah satu dari sedikit staf yang selamat dari serangan 2015 lalu, menyebutkan nama masing-masing korban dalam kata pengantar untuk edisi minggu ini.

Baca Juga: Kadis Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi Ungkap Tiga Jalur Penyaluran BLT Rp2,4 Juta 

Presiden Dewan Ibadah Muslim Prancis (CFCM), Mohammed Moussaoui mendesak orang-orang untuk mengabaikan karikatur tersebut sambil mengutuk kekerasan.
 
Para tersangka yang diadili mulai pukul 08.00 waktu setempat pada Rabu, dituduh memberikan berbagai dukungan logistik kepada para pelaku penyerangan.
 
Sidang telah ditunda beberapa bulan dengan sebagian besar pengadilan Prancis ditutup karena pandemi virus corona.

Baca Juga: Ambil Sabu-Sabu dari Batang Pohon, Pengendar Narkoba di Kabupaten Bekasi Terancam 12 Tahun Penjara

Pengadilan di Paris akan berlangsung hingga 10 November dan dalam sidang pertama untuk kasus terorisme, persidangan akan difilmkan untuk tujuan pengarsipan mengingat kepentingan publik.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x