Siraphop kemudian menerima tiga jahitan di bagian ujung alat kelaminnya dan dokternya merawat luka gigitan ular tersebut dengan pencuci antibiotik untuk menghindari infeksi penyebaran bakteri dari piton tersebut.
Selang berapa menit kejadian tersebut, badan pengawas hewan langsung pergi ke rumah Siraphop dan mencari ular piton yang ternyata masih melingkar di toilet. Mereka langsung memasukkannya ke dalam karung dan melepaskannya ke hutan. Diketahui jenis ular piton tersebut adalah sanca.
Sang ibu bersyukur ular itu tidak tergolong berbisa dan hanya bisa membayangkan nasib anaknya yang bisa meninggal jika ular itu ternyata adalah ular kobra.
Siraphop mengatakan bahwa meski ular itu tidak begitu besar, gigitannya sangat kuat. Ia berharap alat kelaminnya dapat cepat sembuh.
Baca Juga: Pencarian Korban Kapal Motor di Buton Selatan Dilanjutkan, Wilayah Akan Diperluas
Perlu diketahui, Sanca adalah sebutan umum untuk semua jenis ular pembelit yang diklasifikasikan sebagai famili Pythonidae.
Sanca tersebar luas di daerah beriklim panas dan tropis di Afrika, Asia, dan Australia. Salah satu spesies sanca, yaitu sanca kembang (Malayopython reticulatus) menjadi ular terpanjang di dunia.
Sebagian besar spesies sanca adalah predator penyergap, yang mana biasanya tidak bergerak dalam posisi menyamarkan diri (kamuflase) dan kemudian menyerang mangsa yang lewat secara tiba-tiba.
Serangan sanca pada manusia meskipun diketahui pernah terjadi, namun sangat jarang.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: World of Buzz