PM Libya Ingin Mengundurkan Diri Akhir Oktober Mendatang, Ketegangan Politik Diduga Bisa Terjadi

- 17 September 2020, 13:51 WIB
Fayez al-Sarraj, Perdana Menteri Libya menyatakan akan mengundurkan diri pada Oktober mendatang.
Fayez al-Sarraj, Perdana Menteri Libya menyatakan akan mengundurkan diri pada Oktober mendatang. /Aljazeera/

Baca Juga: Kasus Mutilasi di Apartemen Kalibata City Jakarta Selatan, Polisi: Ada Perempuan Juga

"Masalah menyangkut milisi akan lebih terlihat," kata Jalel Harchoui, seorang peneliti di Clingendael Institute.

Sarraj memimpin GNA sejak pemerintahan itu dibentuk pada 2015, sebagai hasil dari pernjian politik yang didukung PBB.

GNA bertujuan menyatukan dan menstabilkan Libya setelah terjadi kekacauan, yang diikuti dengan pemberontakan pada 2011 lalu, yang kemudian dikabarkan membuat Muammar Gaddafi terguling.

Baca Juga: Bukan Benci NKRI, Polisi Ungkap Motif Pelaku Pengguntingan Bendera Merah Putih di Sumedang

Terlepas dari keggalan dan kelemahan pemerintah yang dipimpinnya, Sarraj dipandang sebagai seorang pemimpin moderat yang nyaman diajak berurusan oleh sebagai seorang pemimpin moderat.

Yang dinilai nyaman diajak berurusan oleh sebagian kalangan faksi timur dan sekutu asing mereka, juga oleh para pemain internasional lainnya.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x